Suara.com - Kondisi saraf kejepit mungkin sudah dipahami sejak lama oleh masyarakat. Namun apakah Anda tahu bahwa sebenarnya kondisi ini benar-benar sebutan medis? Dalam dunia medis, kondisi ini disebut dengan Hernia Nukleus Pulposus atau HNP, atau Herniated Disc.
Saraf kejepit adalah kondisi ketika bantalan lembut dari jaringan yang berada di antara tulang di bagian belakang, kemudian terdorong keluar. Kondisi ini dapat menyebabkan banyak gangguan gerak, bahkan hingga mati rasa di bagian tubuh tertentu.
Apa Penyebabnya Hingga Kondisi Ini Dapat Terjadi?
Kondisi ini biasanya terjadi karena keausan atau penggunaan anggota tubuh secara berlebihan. Secara bertahap, gerakan berulang ini akan menyebabkan bantalan yang ada di bagian tulang belakang melepaskan zat kimia kemudian mengiritasi saraf sekitarnya.
Selain itu saraf kejepit juga bisa disebabkan oleh penuaan atau degenerasi cakram. Seiring bertambahnya usia cakram menjadi kurang fleksibel dan rentan robek, sehingga risiko terjadinya saraf terjepit semakin tinggi.
Hingga saat ini tak banyak orang yang memahami hal ini, karena secara praktis saraf kejepit akan terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama dan akibat gerakan yang berulang-ulang. Gerakan yang sudah jadi rutinitas ini tanpa disadari dapat merusak atau membuat cakram bantalan aus, dan menyebabkan kondisi tersebut.
Cara Mengatasinya
Pertama jelas, adalah menggunakan obat-obatan. Obat pengurang nyeri bisa jadi solusi untuk rasa sakit yang muncul. Selain itu, Anda juga bisa meminta obat dari dokter-dokter kepercayaan Anda, untuk suntikan kortison, pelemas otot, atau oploid.
Kedua, adalah dengan menggunakan terapi fisik yang bisa mengatasi rasa sakit. Terapi ini biasa disediakan oleh ahli atau terapis yang memang fokus di bidangnya.
Baca Juga: Mau Cegah Penuaan Dini? Coba Produk Perawatan yang Punya 5 Kandungan Ini
Ketiga, menjalani operasi. Operasi adalah cara yang dilakukan untuk menyembuhkan saraf kejepit ketika metode lain tidak dapat menangani keluhan yang muncul. Tanda utama ketika operasi diperlukan adalah rasa nyeri yang tak terkontrol, adanya mati rasa, kesulitan berdiri, hingga kehilangan kontrol pada kandung kemih atau usus.
Demikian tadi sedikit pemahaman mengenai saraf kejepit yang bisa kami bagikan. Semoga bisa jadi informasi berguna untuk Anda, dan selamat menjalankan hari Anda. Tetap jaga kesehatan, dan terapkan protokol kesehatan ketat dengan baik.
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
12 Gejala Penyakit ISPA yang Wajib Diwaspadai, Serang Korban Banjir Sumatra
-
Stop Gerakan Tutup Mulut! 3 Metode Ampuh Bikin Anak Lahap MPASI di Usia Emas
-
Bukan Hanya Estetika: Ini Terobosan Stem Cell Terkini yang Dikembangkan Ilmuwan Indonesia
-
Kolesterol Jahat Masih Tinggi, 80 Persen Pasien Jantung Gagal Capai Target LDL-C
-
Waspada Ancaman di Tanah Suci: Mengapa Meningitis Jadi Momok Jemaah Haji dan Umrah Indonesia?
-
Dapur Jadi Ruang Kelas: Cara Efektif Ajarkan Gizi pada Anak Melalui Memasak
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?