Suara.com - Virus corona varian Omicron telah mendominasi di banyak negara termasuk di Inggris. Di Indonesia sendiri kasus varian omicron masih terus bertambah.
Sejauh ini memang ada bukti yang menunjukkan bahwa jenis baru Covid-19lebih ringan daripada pendahulunya. Meski demikian, ada kekhawatiran bahwa varian omicron akan tetap memunculkan loong Covid-19. Lantas bagaimana faktanya?
Meskipun masih banyak yang belum diketahui tentang varian Omicron, para ahli mengatakan bahwa, seperti jenis lainnya, itu dapat menyebabkan long Covid-19 pada beberapa pasien – bahkan jika penyakit awalnya ringan.
Kepala Penasihat Medis Presiden AS Dr Anthony Fauci mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Spectrum News pada bulan Desember: Long COvid-19 dapat terjadi tidak peduli varian virus apa yang terjadi. Tidak ada bukti bahwa ada perbedaan antara delta atau beta atau sekarang omicron.’
“Kita harus selalu waspada bahwa ketika orang mendapatkan infeksi simtomatik … di mana saja dari 10 hingga 30 persen lebih orang akan terus memiliki gejala yang menetap," kata dia.
Seperti diketahui, Long Covid adalah nama yang diberikan untuk menggambarkan gejala yang masih dirasakan oleh mereka yang dinyatakan positif virus corona, beberapa bulan setelah sembuh.
Penderita telah melaporkan berbagai masalah yang sedang berlangsung termasuk kelelahan, sesak napas, nyeri sendi, nyeri otot, dan dalam beberapa kasus masalah dengan kehilangan memori, masalah dengan konsentrasi, dan depresi dan masalah kesehatan mental lainnya.
Gejala lain dapat mencakup penumpukan dahak, kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan, masalah perut seperti mulas, diare dan mual, kesulitan menelan dan kekurangan atau perubahan indra penciuman dan perasa dalam jangka panjang.
Jika Anda dinyatakan positif Covid dan masih mengalami gejala empat minggu kemudian, ada kemungkinan Anda terkena virus bentuk panjang.
Baca Juga: Inggris Ubah Aturan Agar Masyarakat Tidak Wajib Isolasi Mandiri
Jika Anda khawatir tentang gejala beberapa minggu setelah terinfeksi, Anda harus selalu mencari nasihat medis.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa