Suara.com - Seorang antivaksin biasanya akan melakukan apa saja demi mempertahankan pendapatnya tentang vaksin Covid-19, salah satunya memalsukan sertifikat vaksinasi mereka.
Kali ini kasus berbeda terjadi di Malaysia. Seorang wanita berencana menuntut staf kesehatan, Kementerian Kesehatan Malaysia dan suaminya karena telah membawa anak mereka vaksinasi Covid-19 tanpa persetujuannya.
Sang wanita mengetahui anaknya mendapat vaksin Covid-19 dari unggahan sang suami di Facebook, lapor World of Buzz.
"Selamat Amin. Alhamdulillah. Semoga dilindungi Allah berkat ikhtiar Amin dan kita semua," tulis sang suami dengan menyertakan beberapa foto ketika sang anak divaksin di Klinik Kesehatan Balok.
Melihat unggahan tersebut, sang istri langsung mengambil tindakan dengan meminta keterangan dari perawat yang menangani proses vaksinasi putranya.
Ia juga membuat unggahan berisi pernyataan bahwa ia telah mengirim surat resmi kepada Menteri Kesehatan, Dirjen Kesehatan, Dirjen Kesehatan Pahang, dan Petugas Kesehatan Kuantan atas ketidaksetujuannya terhadap vaksin Covid-19.
"Panggilan akan diajukan kepada staf Puskesmas Balok yang telah memvaksinasi anak saya," tulis sang istri.
Unggahan sang istri ternyata dibalas oleh sang suami di Twitter, mengatakan bahwa dirinya lebih takut untuk tidak divaksinasi daripada menghadapi istrinya.
"Saya membawa semua anak saya untuk mendapatkan vaksin. Saya tidak takut kepada istri saya. Bahkan, saya lebih takut jika melewarkan janji vaksin," cuit sang suami.
Baca Juga: 3 Cara Membuat Suami Selalu Merindukanmu Saat Sedang Jauh
Ia melanjutkan bahwa dirinya tidak membawa anak-anaknya vaksin secara diam-diam.
"Tidak diam-diam... Dari anak pertama Halimah Assaadiah, Hamzah Al Asad, Fatimah Azzahrah dan Muhammad Al Amin. Semua saya bawa ke PPV (Pusat Pemberian Vaksin) untuk divaksinasi.. saya tidak takut kepada istri, lebih takut jika terlewat janji vaksin. InsyaAllah," sambung sang suami.
Tak sampi di situ, sang istri ternyata benar-benar menuntut. Ia pun mengunggah foto surat resmi yang ditujukan untuk Puskesmas Balok. Dia meminta tanggapan segera untuk membantu mengidentifikasi staf yang terlibat dalam vaksinasi putranya.
Tidak ingin drama berlanjut, sang suami mengomentari unggahan sang istri dengan mengatakan ia melakukannya demi keselamatan sang anak.
"Kau tidak perlu memanggil siapa pun. Panggil saya saja (suami sendiri). Bahkan, saya akan mendukung pemerintah. Saya bahkan bisa menulis 10 pembenaran (izin) jika perlu," balas sang suami.
Unggahan suami dan istri pun dijadikan sebuah utas oleh salah seorang penguna Twitter @MadiAzmadi, dan sekekita menjadi viral dengan 7,4 ribu retweet dan 10,9 ribu suka.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja