Suara.com - Moderna berencana meluncurkan vaksin yang bisa melawan flu dan virus corona Covid-19 pada 2023 mendatang.
Sejauh ini, orang-orang disarankan untuk mendapatkan dua jenis vaksin, yakni vaksin Covid-19 dan vaksin flu untuk melindungi diri selama musim dingin.
Karena itu, Moderna berusaha mencari cara yang lebih mudah dengan menghadirkan satu jenis vaksin yang bisa melawan dua jenis penyakit, yakni flu dan virus corona Covid-19.
Vaksin flu asli dikenal sebagai influenza, telah dikembangkan pada 1940-an oleh para ilmuwan Amerika dan pertama kali diberikan selama Perang Dunia Kedua.
Pada kesempatan ini, mereka menggunakan pertumbuhan virus dari telur ayam untuk mengembangkan vaksin flu. Seiring berkembangnya teknologi dan para ilmuwan beralih dari teknologi menuju vaksin yang tidak bergantung pada protein telur.
Pada tahun 2012, vaksin flu yang dibuat dari kultur sel dikembangkan dan vaksin yang dibuat dari protein rekombinan juga dibuat.
Kini, vaksin flu diberikan kepada orang-orang setiap musim dingin sebagai suntikan booster sebelum tiba cuaca dingin.
NHS menyarankan orang-orang harus mendapatkan vaksin flu bila berusia 50 tahun ke atas, memiliki masalah kesehatan tertentu, sedang hamil, tinggal dengan orang yang sakit, pekerja kesehatan dan menjalani perawatan medis di rumah.
Vaksin flu ini biasanya tersedia di tempat praktik dokter umum, apotek, leyanan kebidanan hingga rumah sakit.
Baca Juga: Virus Corona Terus Bermutasi, Satgas COVID-19 Ungkap Perubahan Kebijakan Tidak Bisa Dihindari
Tapi dilansir dari Express, kita perlu memahami bahwa vaksin mungkin tidak membuat kebal sepenuhnya terhadap penyakit tersebut. Terkadang, vaksin hanya mencegah infeksi atau gejala yang lebih parah.
Sejak pertama kali vaksin dikembangkan, banyak orang pun sudah menentang hal tersebut. Beberapa orang percaya bahwa mereka tidak membutuhkan suntikan vaksin tersebut.
Sementara itu, beberapa orang menentang suntikan vaksin karena mereka tidak seuju dengan ilmu sains. Ada pula yang menentang keberadaan vaksin karena menganggap itu sebagai teori konspirasi.
Teori konspirasi mengenai virus corona dan vaksinnya menyebar cuup cepat. Meski begitu, program vaksinasi masih terus berlanjut.
Apalagi, sekarang ini anak-anak remaja sudah bisa mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja