Suara.com - Efek samping vaksin Covid-19 berupa sakit kepala, demam dan nyeri di lengan. Kondisi ini adalah tanda bahwa vaksin Covid-19 sedang melakukan tugasnya membangun kekebalan dalam tubuh.
Umumnya, orang dewasa mengonsumsi obat parasetamol atau penghilang rasa sakit untuk meredakan efek samping vaksin Covid-19.
Tapi, penanganan efek samping vaksin Covid-19 pada anak-anak berbeda dengan orang dewasa. Anda tidak bisa memberikan anak-anak obat parasetamol untuk meredakan efek sampingnya.
Bharat Biotech, produsen vaksin Covaxin, mengatakan bahwa orang-orang tidak boleh mengonsumsi obat parasetamol atau obat penghilang rasa sakit lainnya untuk meredakan efek samping dari vaksin Covaxin.
Mereka menegaskan bahwa parasetamol lebih direkomendasikan untuk beberapa vaksin Covid-19, tetapi tidak untuk vaksin Covaxin.
Mereka juga mengatakan kalau efek samping setelah suntik vaksin Covid-19 biasanya hilang dalam 2-3 hari.
Menurut Dr Neelam Mohan, Direktur Pediatric Gastroenterology & Hepatology, Rumah Sakit Medants, asupan parasetamol yang berlebihan dapat menyebabkan hepatotoksisitas yang disebut sebagai kerusakan hati akibat paparan obat.
Ia mengatakan pemberikan parasetamol dalam dosis yang tepat dan hanya diberikan ketika efek samping muncul tidak menjadi masalah.
Karena, berat badan anak-anak biassanya bervariasi, dari 10-15 mg/kg dengan dosis maksimum hingga 500-650 mg tablet parasetamol.
Baca Juga: Studi: Vaksin Covid-19 Sinovac Tidak Cocok untuk Melawan Virus Corona Varian Omicron
"Anda tidak boleh memberikan anak-anak obat parasetamol lebih dari 4 tablet dalam 24 jam. Karena, overdosis parasetamol menyebabkan toksisitas hati," kata Dr Neelam dikutip dari Times of India.
Secara teratur, obat parasetamol bisa membahayakan siapa pun, termasuk anak-anak. Parasetamol harus diberikan dalam kondisi darurat dan sesuai anjuran dokter.
Cara Meredakan Efek Samping Vaksin Covid-19 Pada Anak
Demam ringan, sakit kepala dan nyeri di area suntikan bisa terjadi setelah suntik vaksin Covid-19. Tapi, hanya sedikit anak-anak yang mengalami gejala tersebut.
Tapi, bukan berarti vaksin Covid-19 tidak bekerja dengan baik karena gejala yang ditimbulkan ringan.
Bila anak mengalami efek samping vaksin Covid-19, gunakan cara lain untuk meredakannya daripada menberikan vaksin Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak
-
BPA pada Galon Guna Ulang Bahaya bagi Balita, Ini yang Patut Diwaspadai Orangtua
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah