Suara.com - Vaksin AstraZeneca yang sekarang diebut sebagai Vaxzevria oleh Medicines and Healthcare Regulatory Agency (MHRA), telah dikaitkan dengan kasus mielitis transversa.
Mielitis transversa adalah masalah neurologis yang merupakan peradangan sumsum tulang belakang.
MHRA mengatakan mielitis transversa ini menyebabkan kelemahan otot, nyeri punggung yang terlokalisasi atau menyebar dan masalah kandung kemih. Kondisi ini juga bisa menyebabkan gejala usus dan perubahan sensasi.
Karena itu, MHRA menginstruksikan bahwa dosis lebih lanjut dari vaksin AstraZeneca ini tidak boleh diberikan pada orang yang mengalami gejala mielitis transversa sebelumnya.
Para ahli menjelaskan mielitis transversal ini bisa terjadi karena gangguan neurologis sering kali merusak bahan isolasi yang menutupi serat sel saraf atau mielin.
Dengan demikian, pesan yang dikirim sumsum tulang belakang ke seluruh tubuh terganggu. Pasien akan membutuhkan pengobatan untuk mielitis transversa termasuk obat-obatan dan terapi rehabilitatif.
Melalui pengobatan itu, ahli berharap pasien bisa pulih. Jika tidak, minimal pasien tidak mengalami cacat berat akibat serangan tersebut.
Gejala mielitis transversa dapat berkembang dalam beberapa jam hingga beberapa minggu. Rasa sakit akibat kondisi ini bisa terjadi tiba-tiba di punggung bawah dan menjalar ke kaki, lengan, dada atau perut.
Kondisi ini mungkin bisa menimbulkan sensasi abnormal, seperti mati rasa, kesemutan, rasa dingin dan terbakar.
Baca Juga: WHO: Varian Virus Corona Selanjutnya akan Lebih Menular dari Omicron
"Beberapa orang juga bisa merasa sangat sensitif terhadap sentuhan ringan pakaian atau panas atau dingin yang ekstrim," kata ahli dikutip dari Express.
Anda mungkin merasa seolah-olah ada sesuatu yang membungkus erat kulit dada, perut, atau kaki Anda. Anda mungkin juga akan merasakan anggota badan terasa berat dan seolah-olah hanya berjalan dengan cara menyeret satu kaki.
Saat kondisi ini menyerang kandung kemih dan susu, Anda mungkin akan lebih sering buang air kecil. Masalah kesehatan lainnya bisa berupa inkontinensia urin, kesulitan buang air kecil, dan sembelit.
Orang yang mengalami gejala gejala mielitis transversa setelah vaksinasi harus membicarakannya dengan dokter. Sementara itu, ahli memasukkan kondisi ini sebagai efeks amping vaksin Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!