Suara.com - Virus corona Covid-19 merupakan penyakit menular yang menginfeksi saluran pernapasan bagian atas dan bawah. Namun, penelitian menunjukkan varian Omicron lebih kecil risikonya untuk turun ke paru-paru dan menyebabkan penumonia.
Walau demikian, varian Omicron ini diketahui lebih cepat menyebar dibandingkan varian virus corona Covid-19 sebelumnya. Bahkan, cukup cepat memicu peningkatan jumlah lansia yang dirawat dengan pneumonia akut setelah terinfeksi.
Pakar medis di Jepang pun sudah meningkatkan kewaspadaan atas peningkatan kasus virus corona Covid-19 pada pasien lansia di rumah sakit. Mereka dirawat dengan pneumonia akut setelah terinfeksi varian Omicron.
Rumah Sakit Darurat Fujimino di Jepang baru-baru ini melakukan sejumlah besar pemindaian kasus virus corona Covid-19 melalui tes pada pasien rawat jalan untuk menentukan gejala penyakit.
Rumah sakit yang merupakan pusat kesehatan bagi pasien virus corona ini mengalami peningkatan jumlah pasien usia 60 tahun ke atas. Lebih dari setengah pasien lansia yang dirawat di rumah sakit itu menderita pneumonia dan membutuhkan ventilator.
"Semakin banyak pasien lansia yang dirawat di rumah sakit dan mengalami gejala parah," kata Akira Kano, Direktur rumah sakit tersebut, dikutip dari Express.
Kano menjelaskan rata-rata pasien lansia itu sudah mendapatkan vaksin Covid-19 dua kali. Tapi, sekarang mereka masih saja terserang pneumonia akut ketika terinfeksi varian Omicron.
Sebelumnya, Dokter Rochelle Walensky, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah memperingatkan bahwa anggapan bahwa varian Omicron hanya memicu penyakit ringan ini bukan berarti semuanya ringan sehingga bisa disepelekan.
"Kita tidak dapat mengabaikan tekanan pada sistem kesehatan kita dan sejumlah besar kematian, yang mana ini disebabkan varian Omicron yang sangat menular," katanya.
Baca Juga: Temukan Satu Orang Positif Omicron, Pemkot Jogja Lakukan Tracing dan Pencegahan
Sebelum ini, seorang wanita bernama Alex Chandler didiagnosis virus corona setelah melahirkan. Beberapa hari setelah melahirkan, Alex dirawat di rumah sakit karena menderita pneumonia dan pneumotoraks, yakni paru-paru yang kolaps yang merupakan komplikasi virus corona.
Menurut Belsie González, juru bicara CDC, wanita cenderung memiliki detak jantung yang lebih tinggi, kapasitas paru-paru yang lebih rendah, dan sistem kekebalan yang terganggu selama kehamilan.
Padahal, sejauh ini varian Omicron ini dipercaya kemungkinannya kecil untuk berkembang seperti varian virus corona lainnya.
Bahkan, banyak peneliti menegaskan hal ini karena varian Omicron hanya menginfeksi bagian atas tubuh, bukan paru-paru.
Dokter Scott Robert, profesor penyakit menular di Yale School of Medicine di New Haven, baru-baru ini mengatakan bahwa lebih sedikit pasien yang dirawat di ICU dengan pneumonia.
"Sejumlah penelitian berbasis laboratorium sekarang menunjukkan bahwa varian Omicron kurang mampu menginfeksi paru-paru seperti varian lainnya, sehingga menyebabkan lebih sedikit pasien yang dirawat dengan pneumonia," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat