Suara.com - Bidan menjadi tenaga kesehatan yang strategis karena berada di tengah masyarakat dan berada di garda terdepan dalam pelayanan kesehatan. Namun dalam menjalankan tugasnya, sering kali bidan menghadapi berbagai kendala dalam menjangkau pasien.
Salah satu penyebabnya, seperti disampaikan Ketua Umum Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes., karena sebagian besar bidan di Indonesia berada di daerah terpencil. Di Indonesia sendiri, tercatat ada 5,5 juta ibu hamil dan 80 persen di antaranya dipantau oleh bidan.
Untuk memastikan peran bidan sebagai ujung tombak kesehatan masyarakat bisa berjalan mulus, diperlukan pemanfaatan teknologi yang mumpuni. Salah satunya melalui aplikasi Bidanku.
Menurut CEO & Co-Founder Halodoc, Jonathan Sudharta, aplikasi Bidanku telah dikembangkan sejak pertengahan 2021, dan hingga saat ini, aplikasi tersebut telah digunakan oleh para bidan di Sumatera, Jawa, Kalimantan, hingga Papua.
"Mengingat peran vital bidan dalam menjaga kesehatan keluarga, Halodoc menghadirkan solusi inovasi untuk mempermudah bidan menghadapi berbagai tantangan dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak," tuturnya.
Chief of Product Officer Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan RI Farzikha Indrabhaskara, mengakui bahwa tantangan terbesar dalam strategi transformasi digital di sektor kesehatan ialah pengumpulan data primer masyarakat.
Menurutnya, banyak daerah dengan sistem pendataan kelahiran bayi masih sangat lambat. Bahkan harus menunggu berbulan-bulan agar data bisa terekam di puskesmas.
"Padahal dari data-data ini kita bisa mengetahui risiko anak yang mengalami gizi buruk," kata Farzikha dalam konferensi pers peluncuran aplikasi Bidanku dari Halodoc, Kamis (3/2/2022).
Ia menambahkan, teknologi juga mempermudah wujudkan target adanya akses personal health record bagi setiap individu. Pendataan status kesehatan itu dirasa perlu dilakukan bahkan sebelum bayi dilahirkan.
Baca Juga: Bidan Viral Ini Bagikan Trik agar Punya Anak Sesuai Keinginan, hanya Tinggal Tidur Miring!
"Bahkan sebelum ibu hamil, sehingga mereka lebih paham dengan risiko, menentukan tindakan preventif. Harapannya, bayi bisa lahir dengan baik dan progres kesehatannya bisa terus dipantau," ujarnya.
Emi pun membenarkan bahwa implementasi teknologi kesehatan sangat penting dalam meningkatkan kualitas bidan. Dan peluncuran aplikasi Bidanku, dinilai Emi bisa mempermudah tugas para bidan.
Menurut Emi, platform digital ini akan mempermudah tugas bidan memberikan hak masyarakat untuk mendapatkan informasi kesehatan secara realtime.
Terdapat tiga fitur utama pada aplikasi Bidanku. Pertama, fitur pengingat pasien otomatis dan ringkasan kesehatan untuk memantau kunjungan kembali pasien, sehingga mengurangi kemungkinan kehamilan berisiko tinggi yang tidak diketahui. Selain itu, memantau keberlanjutan kontrasepsi sebagai bagian dari program Keluarga Berencana (KB), serta mengetahui keberlanjutan imunisasi.
Kedua, sebagai manajemen pasien untuk mempermudah administrasi bidan dalam satu klik. Melalui fitur itu bisa perawatan kesehatan keluarga dari kehamilan hingga imunisasi bisa terekam secara digital.
Ketiga, in-app education library, untuk membantu bidan dalam memberikan edukasi kesehatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Lawan Kanker: Tenaga Biomedis RI Digenjot Kuasai Teknologi Pencitraan Medis!
-
Lebih dari Sekadar Lari: Half Marathon dengan Pemandangan Ikonik Jakarta
-
Cuaca Panas Bikin Kulit Gatal dan Ruam Merah? Itu Tanda Alergi, Ini Obat yang Tepat
-
Peer Parenting: Rahasia Ibu Modern Membangun Generasi Luar Biasa
-
Rahmad Setiabudi Jadi Pelari Indonesia Tercepat di Chicago Marathon 2025
-
Kenapa Anak Muda Sekarang Banyak Terserang Vertigo? Ini Kata Dokter
-
Tips Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Menstruasi untuk Remaja Sehat dan Percaya Diri
-
Lagi Stres Kok Jadi Makan Berlebihan? Ini Penjelasan Psikolog Klinis
-
Otak Ternyata Bisa Meniru Emosi Orang, Hati-hati Anxiety Bisa Menular
-
National Hospital Surabaya Buktikan Masa Depan Medis Ada di Tangan AI!