Suara.com - Sakit tenggorokan menjadi salah satu gejala paling umum bagi pasien virus corona varian Omicron. Sejak kasus Covid-19 di Indonesia meningkat, kewaspadaan terkait gejala omicron juga bertambah.
Masyarakat banyak mengeluhkan mengalami sakit tenggorokan. Tapi, tidak semua sakit tenggorokan berarti merupakan gejala omicron.
Ada sejumlah penyebab seorang mengalami sakit tenggorokan. Berikut ini rangkumannya seperti dilansir dari Healthline.
Penyebab sakit tenggorokan berkisar dari infeksi hingga cedera. Berikut adalah delapan penyebab tenggorokan sore yang paling umum.
1. Pilek, flu, dan infeksi virus lainnya
Virus menyebabkan sekitar 90 persen sakit tenggorokan (2Trusted Source). Di antara virus yang menyebabkan tenggorokan sore adalah:
- flu biasa
- influenza — flu
- mononucleosis, penyakit menular yang ditularkan melalui air liur
- campak, penyakit yang menyebabkan ruam dan demam
- cacar air, infeksi yang menyebabkan demam dan ruam yang gatal dan bergelombang
- gondongan, infeksi yang menyebabkan pembengkakan kelenjar ludah di leher
2. Radang tenggorokan dan infeksi bakteri lainnya
Infeksi bakteri juga dapat menyebabkan sakit tenggorokan. Yang paling umum adalah radang tenggorokan, infeksi tenggorokan dan amandel yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus grup A.
Radang tenggorokan menyebabkan hampir 40 persen kasus sakit tenggorokan pada anak-anak (3). Tonsilitis, dan infeksi menular seksual seperti gonore dan klamidia juga dapat menyebabkan sakit tenggorokan.
3. Alergi
Ketika sistem kekebalan bereaksi terhadap pemicu alergi seperti serbuk sari, rumput, dan bulu hewan peliharaan, ia melepaskan bahan kimia yang menyebabkan gejala seperti hidung tersumbat, mata berair, bersin, dan iritasi tenggorokan.
Kelebihan lendir di hidung bisa menetes ke bagian belakang tenggorokan. Ini disebut postnasal drip dan dapat mengiritasi tenggorokan.
4. Udara kering
Udara kering dapat menyedot kelembapan dari mulut dan tenggorokan, dan membuatnya terasa kering dan gatal. Udara kemungkinan besar kering di bulan-bulan musim dingin saat pemanas menyala.
5. Asap, bahan kimia, dan iritasi lainnya
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Pakar Ungkap Cara Memilih Popok Bayi yang Sesuai dengan Fase Pertumbuhannya
-
Waspada Super Flu Subclade K, Siapa Kelompok Paling Rentan? Ini Kata Ahli
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang