Suara.com - Di tengah peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia banyak masyarakat yang seblumnya sempat positif kembali terinfeksi. Ini kaena virus corona dianggap sebagai virus yang sangat mudah menular.
Sementara virus telah menyerang kita dalam berbagai bentuk mutasi, kemunculan mutasi baru di masa depan tidak dapat dikesampingkan.
Reinfeksi atau infeksi ulang dari virus ini dimungkinkan jika perilaku pencegahan Covid-19 yang sesuai tidak diikuti dengan benar. Dari sekian banyak pencegahan yang justru dapat memutus mata rantai penularan Covid-19, yang efektif adalah memakai masker, menjaga kebersihan tangan.
"Reinfeksi dengan virus penyebab Covid-19 berarti seseorang terinfeksi, sembuh, dan kemudian terinfeksi lagi. Setelah sembuh dari Covid-19, sebagian besar individu akan memiliki perlindungan dari infeksi berulang. Namun, infeksi ulang memang terjadi setelah COVID- 19," kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.
Tentang seberapa cepat seseorang bisa mendapatkan infeksi lagi, para ahli memiliki pendapat yang beragam. Sebagian besar dari mereka telah menghubungkan kekebalan dengan infeksi ulang.
“Kebanyakan orang yang terinfeksi virus Covid-19, baik yang memiliki gejala maupun tidak, menghasilkan antibodi (protein yang melawan infeksi) dan sel-sel tempur. Bagi mereka yang sembuh, kemungkinan infeksi ulang tampak sangat rendah dalam tiga bulan pertama. setelah infeksi awal. Dan mungkin bahkan setelah itu, tingkat antibodi yang rendah mungkin dapat melindungi terhadap infeksi ulang," kata para ahli di Medanta dengan demikian mengisyaratkan kemungkinan infeksi ulang.
Laporan lain mengatakan begitu seseorang pulih dari varian virus corona apa pun, kemungkinan infeksi ulang sangat rendah. Dalam kasus varian leluhur virus corona, kemungkinan infeksi ulang kurang dari 5 persen.
"Jika Anda mengalami infeksi ringan, tidak mendapatkan respons kekebalan yang sangat baik, dan Anda terpapar lagi dengan virus dalam dosis besar, itu pasti mungkin," Dr Thomas Russo, profesor dan kepala penyakit menular di Universitas di Buffalo di New York, kepada media.
Infeksi Covid-19 terjadi ketika seseorang terpapar virus corona. Biasanya virus corona menyebar melalui droplet yang dihasilkan saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara. Oleh karena itu, menutup hidung dan mulut serta membersihkan tangan sangat penting.
Dengan semakin banyak orang terinfeksi, virus juga semakin terus bereplikasi. Protokol kesehatan banyakdiabaikan akhir-akhir ini, sehingga memberi ruang bagi penyebaran virus. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memimpin dalam menciptakan kesadaran tentang infeksi Covid-19 bersama dengan pemerintah semua negara.
Risiko utama infeksi ulang dapat melalui paparan individu tanpa gejala. Ini adalah orang-orang yang membawa virus tetapi tidak menunjukkan gejala. Selama gelombang ketiga Covid-19, di mana sebagian besar Omicron bertanggung jawab, sebagian besar infeksi disebarkan oleh pembawa tanpa gejala.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan