Suara.com - Setelah Inggris, Polandia juga akan turut menghapus aturan tentang pembatasan sosial karena COVID-19.
Menteri Kesehatan Adam Niedzielski mengatakan, penghapusan aturan pembatasan sosial dilakukan mengingat kasus COVID-19 saat ini terus melandai.
Gelombang Omicron mendorong kasus ke rekor tertinggi pada akhir Januari. Namun, sejak saat itu jumlahnya terus berkurang.
"Jika laju penurunan infeksi masih sama, ada harapan nyata untuk menghapus pembatasan pada Maret," kata Menkes kepada tabloid Fakt.
Menurutnya, pemakaian masker di ruangan tertutup akan menjadi anjuran ketimbang keharusan dan pembelajaran tatap muka di sekolah menjadi prioritas.
Niedzielski mengatakan dirinya berniat untuk mempersingkat masa isolasi bagi pasien COVID-19 dari 10 hari saat ini menjadi tujuh hari.
Polandia saat ini mewajibkan pemakaian masker di ruang publik tertutup dan ada pembatasan jumlah orang yang tidak divaksin yang diperbolehkan mengunjungi restoran dan tempat lainnya. Aturan tersebut kerap tidak diterapkan secara ketat.
Negara dengan sekitar 38 juta penduduk itu melaporkan 5.224.144 kasus dan 106.894 kematian COVID-19 hingga 8 Februari.
Inggris Siap Hidup Berdampingan dengan Virus Corona
Baca Juga: 5 Rekomendasi Podcast Spotify untuk Belajar Listening English
Perdana Menteri Boris Johnson menyebut di akhir bulan Februari, hukum yang mengatur isolasi mandiri COVID-19 akan dihapus.
Sebab, pemerintah Inggris tengah bersiap untuk bisa hidup berdampingan dengan virus Corona.
Ia berharap dapat melangkah lebih jauh sebagai bagian menuju hidup berdampingan dengan COVID, menggantikan persyaratan hukum isolasi mandiri dengan pedoman.
"Maksud saya kembali ke hari pertama setelah masa reses untuk menyajikan strategi kami untuk hidup berdampingan dengan COVID," katanya di hadapan anggota dewan.
"Asalkan tren yang membesarkan hati dalam data saat ini terus berlanjut, harapan saya adalah kami dapat mengakhiri pembatasan domestik terakhir yang tersisa, seperti persyaratan hukum untuk isolasi mandiri jika ada dinyatakan positif, satu bulan lebih awal," tambahnya lagi.
Berita Terkait
-
Arsenal Menang Beruntung, Kemampuan Viktor Gyokeres Makin Diragukan, Bakal Dibuang?
-
Enzo Maresca Ngamuk Usai Chelsea Menang, Sebut 48 Jam Terburuk, Ada Apa?
-
Hasil Lengkap dan Klasemen Liga Inggris: Arsenal Raih Tiga Poin Dramatis
-
Sekali Klik, Link Streaming Liverpool vs Brighton & Hove Albion Malam Ini
-
Pep Guardiola Menghilang Jelang Crystal Palace vs Manchester City, Ada Apa?
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat