Suara.com - Anda mungkin pernah menemukan ada orang yang hasil tesnya negatif virus corona Covid-19, tetapi memiliki gejala mirip virus corona.
Situasi ini cukup rumit untuk dicari tahu sekaligus bisa membahayakan orang lain. Karena, kita tidak tahu orang itu benar-benar negatif virus corona Covid-19 atau ada kesalahan dalam proses tesnya.
Tapi, penyebab utama seseorang memiliki hasil negatif virus corona Covid-19 meski memiliki gejala dalah tes Covid-19 palsu.
Tes RT-PCR yang sesuai standar untuk mendeteksi keberadaan virus corona Covid-19 di dalam tubuh bisa menunjukkan hasil yang salah karena beberapa faktor.
Bahkan tes RT-PCR mungkin tidak mendeteksi adanya virus corona dalam tubuh, meskipun CT scan atau laporan tes darah pasien mengkonfirmasi keberadaan virus.
Hal ini bisa terjadi karena pengambilan sampel kurang benar. Tes RT-PCR memiliki sensitivitas hanya 60 persen dan hasilnya bisa akurat jika orang tersebut telah di-swab dengan benar.
Selain itu dilansir dari Times of India, viral load yang lebih rendah juga merupakan faktor lain dari seseorang menunjukkan hasil tes negatif virus corona Covid-19.
Uji real time-PCR mengukur RNA virus dalam hal ambang siklus (Ct). Hal ini mengacu pada jumlah siklus yang dibutuhkan sinyal fluoresen agar dapat dideteksi dan berbanding terbalik dengan viral load.
Hasil akhir didasarkan pada nilai Ct dan nilai <40 umumnya dianggap positif. Jadi, viral load yang rendah bisa bisa membuat seseorang memiliki hasil negatif meskipun mengalami gejala virus corona.
Baca Juga: Studi Hewan: Vaksin Covid-19 Aerosol Terbukti Efektif Lawan Segala Varian Virus Corona
Hal terpenting dari hal ini adalah hasil negatif yang palsu tentu membahayakan orang lain. Karena, Anda mungkin saja menularkan virus ke orang lain yang sistem kekebalan tubuhnya lemah.
Jika Anda telah melakukan kontak dengan siapa pun yang didiagnosis dengan virus corona atau telah mengalami gejala serius, segera isolasi diri Anda.
ika hasil tes RT-PCR negatif, konsultasikan dengan dokter Anda dan lakukan tes laboratorium dan darah lainnya untuk memastikan keberadaan virus di dalam tubuh.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal