Suara.com - Gejala varian Omicron memang lebih ringan dari varian virus corona Covid-19 lainnya. Tapi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa varian virus corona lain yang lebih berbahaya berisiko muncul.
Apalagi negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang lebih rendah. Munculnya varian virus corona Covid-19 yang lebih berbahaya lebih besar peluangnya.
Karena, virus corona Covid-19 mulai menyebar lebih cepat sehingga varian virus corona yang lebih mematikan berisiko muncul.
Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan cakupan vaksin Covid-19 yang tinggi di beberapa negara dan tingkat infeksi varian Omicron yang lebih rendah bisa membuat pandemi virus corona berakhir.
Saat ini, pandemi virus corona Covid-19 belum berakhir. Terlebih, 83 persen dari populasi di Afrika belum vaksinasi dan sistem kesehatan Covid-19 hampir tak terkendali.
"Faktanya, kondisi sekarang ini sangat ideal untuk munculnya varian virus corona yang lebih menular dan lebih berbahaya," kata Tedros dikutip dari News Week.
Terlepas dari varian Omicron yang lebih menular, banyak negara bagian Amerika Serikat yang sudah mencabut aturan pemakaian masker dan California menilai pandemi virus corona ini menjadi endemik.
Setelah hampir 2 tahun pandemi, banyak pejabat kesehatan mendorong warganya untuk kembali hidup normal berdampingan dengan virus corona karena vaksin Covid-19 sudah tersedia banyak.
Namun, pejabat WHO telah mengatakan bahwa aturan itu tidak bisa berlaku untuk setiap negara.
Baca Juga: Ilmuwan Menduga Pandemi Flu Rusia pada 133 Tahun Silam juga Disebabkan oleh Virus Corona
Apalagi, mayoritas orang di Afrika belum vaksinadi. Selain itu, beberapa negara di Eropa Timur juga memiliki tingkat vaksinasi yang rendah.
Bila tingkat vaksinasi ini tidak meningkat, WHO yakin bahwa virus corona Covid-19 akan terus berkembang dengan kecepatan tinggi.
Mereka juga memperingatkan bahwa dunia tidak akan benar-benar mengetahui sejauh mana sirkulasi virus atau varian virus corona lain yang menjadi ancaman akan timbul.
Menurut WHO, sekarang ini tujuan untuk mengakhiri pandemi virus corona Covid-19 dilakukan dengan cara meningkatkan vaksinasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
Terkini
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru