Suara.com - Selama lockdown akibat pandemi Covid-19 banyak orang berpisah dari keluarga atau orang yang dicintai. Banyak dari mereka mengaku hal yang paling dirindukan adalah pelukan dari orang-orang terkasih.
Hal itu meningkatkan minat di antara peneliti untuk mengetahui efek positif pelukan. Selama setahun terakhir, beberapa studi telah menghasilkan wawasan baru tentang arti dari pelukan.
Menurut Psychology Today, berikut tiga pengetahuan baru tentang berpelukan.
1. Baik dipeluk orang lain atau memeluk diri sendiri dapat mengurangi hormon stres
Sebuah studi oleh peneliti Aljoscha Dreisoerner dari Universitas Goethe di Frankfurt, Jerman, berfokus pada efek positif pelukan terhadap stres.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar kortisol atau hormon 'stres' pada peserta menurun setelah mereka dipeluk maupun memeluk diri sendiri.
Jadi, baik dipeluk oleh orang lain dan memeluk diri sendiri dapat mengurangi efek negatif dari stres.
2. Durasi pelukan berpengaruh pada suasana hati
Kebanyakan orang akan setuju bahwa berpelukan memiliki efek positif pada suasana hati. Tapi apa yang memengaruhinya?
Baca Juga: Ria Ricis Nangis di Pelukan Teuku Ryan Cuma gegara Dengar Usia Raditya Dika, Bawaan Bayi?
Sebuah studi oleh peneliti Anna L. Dueren dari Departemen Psikologi, di University of London, Inggris, menunjukkan bahwa durasi memengaruhi suasana hati.
Dalam studi tersebut, 45 wanita memeluk rekan peneliti selama satu detik, lima detik, atau 10 detik.
Peneliti menemukan bahwa berpelukan selama lima hingga 10 detik dinilai lebih menyenangkan daripada satu detik. Jadi, pelukan yang optimal harus berlangsung minimal lima detaik.
3. Pelukan dan dampak kesehatan pada orang lanjut usia (lansia)
Studi oleh peneliti Tia Rogers-Jarrell dari School of Kinesiology and Health Science di York University di Toronto, Kanada, berfokus pada dampak positif pelukan pada lansia.
Para peneliti menganalisis lebih dari 20.000 data orang berusia 65 tahun dari Survei Kesehatan Masyarakat Kanada.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda