Suara.com - Kanker secara umum menjadi salah satu dari tiga penyakit berbahaya di Indonesia setelah penyakit jantung dan stroke. Data Globocan 2020 memperlihatkan, selama tahun 2020 ada sekitar 396.914 kasus kanker baru di Indonesia dengan 234.511 kematian, di mana kanker usus besar menempati peringkat kedua kasus kanker pada pria yakni mencapai 21.764 kasus (11,9 persen), sementara pada wanita menduduki posisi keempat yakni 12.425 kasus (5,8 persen).
Dokter Spesialis Bedah Digestif dari Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Digestif Indonesia (IKABDI), Dr. Nurhayat Usman, Sp.B-KBD, FINACS, menyarankan orang berusia di atas 50 tahun melakukan pemeriksaan darah di feses sebagai upaya mendeteksi kanker kolorektal.
Tes darah tinja (FOBT) ini merupakan tes laboratorium yang digunakan untuk memeriksa sampel tinja untuk darah samar. Darah samar dalam tinja dapat mengindikasikan kanker usus besar atau polip di usus besar atau rektum, menurut Mayo Clinic.
"Pada pasien yang risikonya menengah atau berusia di atas 50 tahun, maka bisa melakukan skrining secara berkala, yakni pemeriksaan darah di kotoran (feses)," ujarnya dalam webinar bertajuk "Manfaat Deteksi Dini Kanker Usus", Sabtu (26/2/2022).
Selain itu, upaya lain yang bisa dilakukan sebagai bagian dari deteksi dini kanker kolorektal atau usus besar yakni melalui peneropongan usus besar atau kolonoskopi berkala setiap lima tahun, peneropongan secara menyeluruh setiap 10 tahun, radiologi yakni barium enema setiap lima tahun atau CT colonography setiap lima tahun.
Di sisi lain, orang-orang khususnya berusia di atas 50 tahun juga perlu mewaspadai sejumlah tanda-tanda seperti keluarnya darah dari anus dan diare yang terjadi selama enam pekan terakhir.
"Mendiagnosa terhadap kewaspadaan yakni bentuknya, kalau pada tumor usus besar itu keluar darah dari anus. Hal ini harus dicurigai apabila terjadi dalam enam pekan terakhir, disertai diare, keluarnya darah tanpa gejala lain pada usia di atas 60 tahun," kata Nurhayat.
Tanda lainnya, yakni ada massa di bagian perut kanan bawah yang teraba, benjolan di daerah anus dan rektum, perut sering terasa kembung dan penurunan berat badan.
"Tanda paling sering pada usus besar sebelah kanan, teraba adanya benjolan (70 persen), sedangkan yang sebelah kiri benjolannya tidak terlalu teraba (40 persen). Di daerah rektum cenderung muncul perdarahan. Hal inilah harus diwaspadai terhadap gejala-gejala keluar dari anus," ujar Nurhayat.
Baca Juga: Dibandingkan Orang yang Sering Makan Daging Merah, Vegetarian Berisiko Kecil Terkena Kanker
Apabila seseorang menemukan tanda-tanda tersebut, Nurhayat menyarankan dia menjalani pemeriksaan seperti kolonoskopi, rontgen, endoskopi atau MRI, sesuai hasil konsultasi dengan dokter.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis