Suara.com - Di tengah lonjakan varian Omicron dan libur panjang Isra Miraj hingga 28 Februari 2022, pakar kesehatan ingatkan masyarakat untuk stay at home, alias menahan diri untuk tidak bepergian.
Dikatakan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, imbauan ini ia sampaikan karena Indonesia masih dalam kondisi gelombang ketiga pandemi Covid-19.
"Masyarakat harus diingatkan, bahwa saat ini kita masih berada di gelombang ketiga pandemi Covid-19, sehingga masyarakat harus menahan diri, stay at home dan menghindari untuk berada di kerumunan," ujar Prof. Ari saat dihubungi suara.com, Sabtu (26/2/2022).
Ia menambahkan, meski saat ini kebanyakan gejala varian Omicron cenderung lebih ringan berkat vaksinasi Covid-19, bukan berarti protokol kesehatan boleh dilonggarkan.
"Prokes jangan kendor, karena kalau kena kepada yang komorbid bisa fatal," kata Prof. Ari.
Seperti diketahui, meskipun sudah divaksinasi, orang dengan penyakit bawaan atau komorbid juga bisa alami gejala yang mengarah pada gejala berat, meskipun kecil dan tidak ada risiko kematian.
Ditambah lagi, tingkat vaksinasi di Indonesia sesungguhnya belum mencapai target, yang seharusnya mencapai 208 juta orang vaksinasi dosis 1 dan dosis 2.
Per 25 Februari 2022 pukul 18.00, baru 190,5 juta orang yang divaksinasi dosis 1, dan 143 orang divaksinasi dosis 2.
Orang yang belum divaksinasi inilah yang cenderung berisiko alami gejala berat, ditambah jika orang tersebut memiliki penyakit komorbiditas seperti hipertensi, jantung, diabetes, stroke, kanker, gangguan ginjal, dan sebagainya.
Baca Juga: Jelang Long Weekend, Satgas COVID-19 Imbau Masyarakat Patuhi Aturan PPKM
Fakta ini juga sesuai dengan hasil penelitian kecil di RSPI Sulianti Saroso, yang memperlihatkan data 12 pasien Covid-19 bergejala sedang hingga berat, dengan rincian 6 pasien belum divaksinasi, dan 6 lainnya meninggal dunia.
Sayangnya, 3 dari 6 pasien Covid-19 bergejala berat meninggal dunia. Sedangkan 6 orang yang sudah divaksinasi, semuanya berhasil pulih dan sembuh dari Covid-19.
Adapun 12 pasien Covid-19 yang jadi subjek penelitian, memiliki minimal satu penyakit penyerta atau komorbiditas. Tapi ada peserta yang memiliki komorbid terbanyak hingga 6 penyakit bersamaan.
Di sisi lain, per 25 Februari 2022, dalam sehari ada 244 orang Indonesia meninggal karena Covid-19, sehingga total kematian mencapai 147 ribu orang.
Selain itu, kasus baru mencapai 49 ribu, dan kini masih ada 573,9 ribu kasus aktif, atau orang yang masih bisa menularkan virus ke orang lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!