Suara.com - Anemia atau masalah kurang darah dapat menjadi momok bagi pasien gagal ginjal. Hal tersebut dikatakan oleh Prof. dr. Rully MA Roesli, PhD, SpPD-KGH.
Berbicara dalam acara memperingati Hari Ginjal Sedunia yang jatuh pada 10 Maret 2022 nanti, Profesor Rully mengatakan bahwa kondisi anemia pada pasien gagal ginjal harus segera diobati.
"Ini karena kematian pada pasien hemodialisa di Indonesia hampir sebagian besar disebabkan penyakit kardiovaskuler atau 42 persen. Apabila pasien hemodialisa terkena penyakit kardiovaskuler maka ginjal menjadi lemah, jantung menjadi lemah," kata Profesor Rully, Minggu (27/2/2022) kemarin.
Oleh sebab itu, lanjutnya, masalah anemia pada pasien gagal ginjal harus diobati dengan memberikan terapi epo. Terapi epo atau Endogenous Erythropoietin adalah terapi hormon yang berfungsi untuk mengatur produksi sel darah merah.
"Terapi epo dilakukan dengan indikasi Hb < 10 g/dL dengan syarat tertentu yang harus dipenuhi seperti tidak ada infeksi yang berat," tambahnya.
Penyutikan epo sendiri harus dilakukan secara rutin. Hanya saja masalahnya, di Indonesia, pemberian hormon eritropetin belum masuk dalam pembiayaan hemodialisa sehingga pemberian transfusi darah masih cukup banyak dilakukan.
Padahal dapat dikatakan, transfusi darah memiliki banyak risiko apabila dilakukan kepada pasien cuci darah.
Sedangkan terapi epo diklaim lebih aman untuk karena dapat menghasilkan peningkatan Hb yang berkesinambungan, menghasilkan sel darah merah yang berfungsi secara normal dan dapat meningkatkan kualitas hidup dengan memelihara target Hb yang lebih tinggi.
Ketua Umum Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) Tony Richard Samosir mengatakan, pihaknya ingin mendorong peningkatan pengetahuan pasien cuci darah agar dapat memilih terapi yang tepat bagi dirinya sendiri.
Baca Juga: Rela Donor Ginjal untuk Pacar, Setelah Jalani Operasi Gadis Ini Malah Dicampakkan dan Difitnah
"Seperti kita ketahui anemia menjadi problematika bagi pasien cuci darah, di mana terapi yang dapat dilakukan salah satunya adalah dengan penyutikan epo atau alternatif lain dengan melakukan tranfusi darah,"
"Semoga melalui webinar pagi ini pasien hemodialisa dapat bertambah pengetahuannya tentang terapi anemia yang sesuai dengan kebutuhan dan aktifitasnya, agar dapat meningkatkan kualitas hidup pasien untuk tetap produktif dan selalu bersemangat," katanya dikutip Suara.com dari siaran pers, Senin (28/2/2022).
Di sisi lain, Direktur Utama PT Etana Biotechnologies Indonesia Nathan Tirtana mengatakan, sebagai salah satu perusahaan kesehatan di Indonesia, pihaknya secara rutin mendukung kegiatan Hari Ginjal Sedunia setiap tahun, khususnya pasien-pasien yang menjalani hemodialisa.
"Selain itu kami juga terus berupaya untuk melayani pasien dengan menyediakan produk biofarmasi berkualitas tinggi dan terjangkau salah satunya melalui produk epoetin alfa, yang dapat membantu pasien yang sedang menjalani hemodialisa," pungkas Nathan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
Terkini
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit