Suara.com - Tentu saja di antara kalian pasti pernah mengalami sejumlah permasalahan kulit wajah seperti salah satunya bruntusan.
Niat hati hendak mengatasi bruntusan dengan produk kecantikan, namun yang terjadi kulit malah jadi tak karuan.
Ternyata, tidak cocoknya dengan pemakaian produk bisa menyebabkan breakout. Atau bisa jadi Anda sedang mengalami purging atau proses pembersihan kulit.
Agar tak keliru, yuk simak dan pahami perbedaan breakout dan purging dari Yukepo---Jaringan Suara.com berikut di bawah ini.
1. Perbedaan breakout dan purging
Meski efeknya kadang terlihat mirip, tapi sebenarnya purging dan breakout sangat berbeda. Purging adalah bentuk proses pembersihan kulit dari kotoran yang menumpuk. Tapi biasanya setelah pembersihan akan ada proses perbaikan dengan membentuk sel kulit baru yang lebih sehat.
Sedangkan breakout adalah kondisi kulit yang memburuk karena tidak cocok dengan produk tertentu. Kalau sudah kayak gini, kulit baru bisa membaik jika berhenti menggunakan produk tersebut.
2. Ada zat aktif pada produk yang memicu bruntusan
Biasanya kamu akan mengalami purging jika menggunakan skincare dengan kandungan bahan aktif seperti AHA, BHA, retinoids, dan vitamin C. Zat-zat ini memang biasanya berfungsi untuk melakukan pembersihan kulit. Sehingga terkadang muncul efek tidak cocok seperti beruntusan dan jerawat.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Serum Wajah Lokal untuk Mencerahkan, Mengandung Niacinamide
Kalau kulitmu mengalami breakout, biasanya ini disebabkan oleh kandungan tertentu yang bersifat menyumbat pori-pori. Bisa juga hal ini terjadi jika kamu memang memiliki alergi khusus dengan zat tersebut.
3. Berbedanya jerawat yang timbul di wajah
Saat kamu mengalami purging, beruntusan terjadi di tempat biasanya jerawat itu muncul. Tapi porsinya lebih banyak dan agak parah. Karena memang fungsinya memang sebagai pembersihan kulit.
Namun jika kamu mengalami breakout, jerawat itu akan timbul di tempat yang bahkan biasanya tidak pernah muncul jerawat.
4. Jangka waktu terjadinya bruntusan dan jerawat
Purging tidak akan berlangsung selamanya. Biasanya hanya 2-6 mingguan. Hal ini tergantung dari bagaimana reaksi kulit terhadap zat aktif tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia