Suara.com - Ada berbagai cara untuk mengontol atau mencegah kehamilan, salah satunya operasi ligasi tuba atau tubektomi.
Tuberktormi merupakan prosedur memotong atau menutup tuba falopi sehingga sel telur tidak dapat masuk ke rahim serta menghalangi sperma berenang ke tuba falopi.
Banyak orang mengatakan cara ini sangat manjur untuk mencegah kehamilan. Namun, sebuah penelitian yang terbit minggu lalu menyatakan sebaliknya.
Menurut penelitian tersebut, ligasi tuba kemungkinan tidak seefektif menggunakan alat kontrasepsi intrauterine device (IUD), lapor Health.
Dalam studi ini, peneliti menganalisis data selama enam tahun dari Medi-cal, program perawatan kesehatan Medicaid California, pasien yang menerima IUD atau tubektomi.
Peneliti menemukan pasien dengan IUD hormonal memiliki tingkat kehamilan terendah, diikuti oleh wanita yang menjalani ligasi tuba, lalu IUD tembaga (non-hormonal).
"Ligasi tuba sungguh bukan lagi standar emas untuk mencegah kehamilan," jelas penulis utama studi Eleanor Bimla Schwarz, MD.
Meskipun para peneliti tidak selalu merekomendasikan ligasi tuba untuk mencegah kehamilan, mereka ingin wanita menyadari semua pilihan mereka.
Peneliti juga menekankan kepada penyedia layanan kesehatan untuk memberi tahu risiko serta efektivitas masing-masing alat kontrasepsi tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?