Suara.com - Teman bisa menjadi pendengar, bahu untuk bersandar, dan pemberi perspektif yang tidak menghakimi saat dibutuhkan.
Mereka juga dapat meningkatkan rasa kepercayaan diri dan mengurangi stres serta kecemasan, lapor laman resmi Mental Health First Aid.
Faktanya, sebuah penelitian mengungkap bahwa orang yang menikmati persahabatan sejak masa remaja memiliki tingkat depresi atau kecemasan yang lebih rendah di masa depan.
"Tidak peduli berapa usia Anda atau apa yang Anda alami, persahabatan yang sehat dan dekat mendorong kesehatan mental dan kesejahteraan secara positif," tulis peneliti.
Studi lain yang terbit di jurnal Personal Relationship pada 2017 juga menunjukkan teman memiliki peran penting untuk kesehatan dan kebahagiaan seiring bertambahnya usia.
Bahkan, memiliki persahabatan yang saling mendukung menjadi prediktor kesejahteraan yang lebih kuat daripada hubungan keluarga.
"Hal yang benar-benar mengejutkan adalah, hubungan dengan teman memiliki efek yang sama seperti hubungan dengan keluarga. Dalam hal lain, (pertemanan) melampaui keluarga," jelas penulis studi William Chopik, dilansir Time.
Chopik juga melihat bahwa persahabatan yang kuat di usia lanjut lebih memiliki dampak positif pada kesehatan dan kebahagiaan secara menyeluruh.
Jadi, pertemanan yang sehat dan bertahan hingga masa senja memiliki dampak positif bagi keseluruhan dalam hidup kita.
Baca Juga: Awas! Sering Dapat Komentar Usai Melahirkan, Ini Dampak Mom Shaming Bagi Kesehatan Mental
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Stop Diet Ketat! Ini 3 Rahasia Metabolisme Kuat ala Pakar Kesehatan yang Jarang Diketahui
-
Indonesia Darurat Kesehatan Mental, Kasus Terbanyak: Depresi, Anxiety, dan Skizofrenia
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek
-
Horor! Sampah Plastik Kini Ditemukan di Rahim Ibu Hamil Indonesia, Apa Efeknya ke Janin?
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya
-
Waspada Ibu Hamil Kurus! Plis Kenali Risikonya dan Cara Aman Menaikkan Berat Badan
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
-
Kabar Baik Pengganti Transplantasi Jantung: Teknologi 'Heart Assist Device' Siap Hadir di Indonesia
-
Jennifer Coppen Ungkap Tantangan Rawat Kulit Sensitif Anaknya, Kini Lebih Selektif Pilih Skincare
-
Titiek Soeharto Klaim Ikan Laut Tidak Tercemar, Benarkah Demikian?