Suara.com - Ginjal termasuk organ penting dalam tubuh. Salah satu fungsinya yang paling krusial yaitu membuang zat sisa dalam darah yang tidak dibutuhkan tubuh. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui penyakit ginjal apa saja yang berpotensi menyerang.
Anda harus tahu bahwa kerusakan pada ginjal akan sangat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Dokter spesialis penyakit dalam dr. Yenny Kandarini, Sp.PD-KGH., mengatakan bahwa kerusakan ginjal ada yang bersifat permanen, ada pula yang bisa disembuhkan.
Kerusakan ginjal yang permanen itu disebut dengan penyakit ginjal kronis. Sedangkan, yang masih bisa disembuhkan disebut penyakit ginjal akut.
"Kalau penyakit ginjal akut kita kendalikan dengan baik itu bisa sembuh sempurna, fungsi ginjal bisa kembali normal. Beda dengan ginjal kronis, harus diwaspadai karena berlangsung sangat menetap, progresif, dia nggak bisa kembali ke normal," jelas dokter Yenny dalam siaran langsung Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan, Senin (7/3/2022).
Penyakit ginjal akut biasanya disebabkan beberapa hal yang tidak berkaitan dengan ginjal, lanjut dokter Yenny. Misalnya kekurangan cairan, pendarahan, dan akibat penyakit tertentu seperti hipertensi dan diabetes melitus.
Sementara itu, penyakit ginjal kronis merupakan gangguan fungsi ginjal yang berlangsung lebih dari 3 bulan.
"Kedua penyakit itu bisa sampai hemodialisis (cuci darah). Hanya bedanya, kalau ginjal kronis harus lakukan hemodialisis seumur hidup. Sedangkan ginjal akut, begitu fungsi ginjal dikatakan membaik bisa berhenti," tutur dokter Yenny.
Gangguan fungsi ginjal lainnya bisa berupa batu ginjal, infeksi, juga peradangan oada ginjal. Dokter Yenny menyampaikan bahwa seiring waktu, berbagai penyakit itu bisa berujung menjadi penyakit ginjal akut maupun kronis.
"Penyebab utama penyakit ginjal sekarang sudah mulai bergeser. Dulu karena infeksi, sekarang sudah bergeser ke penyakit seperti diabetes, itu semakin meningkat jumlahnya. Kemudian hipertensi juga penyakit lain yang berhubungan dengan ginjal, seperti jantung," paparnya.
Baca Juga: Sering Ditakuti, Tes Urine Ternyata Bisa untuk Deteksi Dini Masalah Ginjal
Gaya hidup yang tidak sehat dan tidak aktif bergerak juga berpotensi merusak ginjal. Dokter Yenny memaparkan, kebiasaan merokok, minum alkohol, kurang minum, jarang berolahraga, juga obesitas bisa meningkatkan risiko kerusakan ginjal.
"Kemudian pola makan, kita sekarang banyak sekali makanan tinggi garam atau pengawet. Selain juga malas berolahraga. Yang beresiko terkena ginjal kronik itu bila memiliki hipertensi, diabetes, keluarga dengan riwayat penyakit ginjal juga harus lebih hati-hati," tuturnya.
Ia juga mengingatkan, kesehatan ginjal perlu makin dijaga bagi orang berusia di atas 50 tahun. Sebab, saat itu fungsi ginjal mulai menurun secara alami.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!