Suara.com - Berbicara mengenai penyakit serius, stroke adalah salah satu yang tak mungkin dilewatkan. Penyebab stroke dan pencegahannya terus disosialisasikan, karena deteksi dini dan penanganan cepat benar-benar dapat mengurangi resiko fatal dari penyakit ini.
Stroke sendiri merupakan kondisi medis yang sangat serius, yang diakibatkan oleh pecahnya pembuluh darah di bagian otak. Hal ini memicu terhambatnya pasokan darah ke otak, dan membuat sel otak yang ada perlahan mati dan berkurang.
Penyebab Stroke, Dibedakan Jadi Dua Golongan Besar
Pertama, Stroke Iskemik
Jenis stroke ini terjadi ketika pembuluh darah arteri yang berperan membawa darah dan oksigen ke otak mengalami penyumbatan. Beberapa hal dapat memicu terjadinya kejadian ini.
Untuk usia lanjut merupakan penyebab alami, namun sisanya adalah penyakit atau gangguan kesehatan yang dapat mempercepat terjadinya penyumbatan saluran arteri ini.
Kedua, Stroke Hemoragik
Kondisi kedua ini terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah, dan menyebabkan pendarahan di bagian tersebut. Pemicunya adalah sebagai berikut.
- Tekanan darah tinggi
- Cedera kepala
- Gangguan pembekuan darah
- Efek samping obat
- Aneurisma otak
- Malformasi arteri vena
Gejala dan Pencegahannya
Baca Juga: Mat Solar Tak Pernah Bicara Lagi, Anak Bungsu Kehilangan Sosok Ayah
Karena stroke jadi salah satu penyakit yang wajib ditangani secepatnya, maka Anda wajib mengenali gejalanya terlebih dahulu.
Pertama adalah senyum yang mulai tak simetris. Kemudian, gerak separuh anggota tubuh terasa melemah. Ketiga, bicara menjadi sulit atau tidak dapat berbicara sama sekali. Gejala selanjutnya adalah rasa kesemutan namun di separuh tubuh, kemudian rabun secara tiba-tiba, dan sakit kepala hebat yang muncul bersamaan dengan gangguan fungsi keseimbangan.
Lalu bagaimana pencegahan stroke?
Untuk langkah pencegahannya, Anda bisa melakukan beberapa hal sederhana di sini.
- Cek kesehatan secara rutin
- Hindari asap rokok
- Rajin melakukan aktivitas fisik
- Melakukan diet seimbang
- Istirahat yang cukup
- Mengelola stres dengan baik
Jangan lupa, ketika terdapat gejala yang muncul, segera bawa ke dokter untuk penanganan yang cepat. Dengan penanganan yang cepat dan benar, maka resiko fatal bisa benar-benar diminimalisir.
Itu tadi, sedikit informasi terkait penyebab stroke dan pencegahannya. Semoga bisa jadi informasi berguna, dan selalu konsultasikan semua gejala dan pencegahan paling sesuai dengan dokter kepercayaan Anda.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien