Suara.com - Penyakit ginjal kronis (PGK) di Indonesia kebanyakan terjadi pada pasien hipertensi dan diabetes melitus tipe 2. Kedua penyakit tidak menular itu lambat laun bisa merusak fungsi ginjal jika jika dikontrol dengan baik.
"Penyebab utama gagal ginjal tertinggi di Indonesia akibat hipertensi 35 persen dan diabetes 29 persen," kata Ketua Umum Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) dr. Aida Lydia, PhD., Sp.PD., K-GH., dalam webinar Hari Ginjal Sedunia, Rabu (8/3/2022).
Oleh sebab itu, dokter Aida mengingatkan bahwa pasien PGK yang juga mengalami hipertensi maupun diabetes harus tetap mengonsumsi obat antihipertensi juga obat diabetes agar tekanan darah dan gula darahnya tetap terkontrol.
"Tidak benar pemahaman kalau obat hipertensi dan diabetes bisa makin merusak ginjal," ujarnya.
Ia menyampaikan bahwa PGK menjadi masalah kesehatan, baik di Indonesia juga dunia. Jumlah kasus PGK di dunia mencapai 10 persen, atau 1 dari 10 orang diperkirakan mengidap PGK.
Jumlah pasien PGK di Indonesia juga terus meningkat setiap waktu. Data Riskesdas Kementerian Kesehatan dari 2013-2018 terjadi kenaikan jumlah kasus PGK hampir dua kali lipat.
"Masalahnya adalah 9 dari 10 orang dengan penyakit ginjal kronik tidak menyadari penyakitnya. Selain itu kurangnya pengetahuan tentang kesehatan ginjal mungkin juga menjadi penyebab pasien tidak mengetahui kalau dia menderita gangguan ginjal dan akan terlambat mencari pengobatan," tuturnya.
Terlambatnya mendapat pengobatan bisa makin memperparah kerusakan fungsi ginjal. Dokter Aida mengungkapkan bahwa angka kematian akibat PGK secara juga terus meningkat.
Di mana pada tahun 1990 penyakit ginjal menempati peringkat ke-17 penyebab kematian di seluruh dunia. Kemudian pada 2017 penyebab kematian akibat kerusakan ginjal naik ke peringkat 12. Diperkirakan pada 2040 akan menjadi peringkat ke-5 apabila tidak ada perbaikan dalam penanganan PGK.
Baca Juga: Syarat dan Biaya Transplantasi Ginjal, Ditanggung BPJS Juga Loh!
Tag
Berita Terkait
-
Waspada! Krim Pemutih Instan yang Anda Pakai Bisa Merusak Ginjal Permanen, Ini Penjelasan Dokter
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal
-
Demam? Jangan Buru-Buru Minum Obat, Ini Penjelasan Dokter Soal Penyebabnya!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal