Suara.com - Meski pelonggaran protokol kesehatan sudah masif dilakukan, namun Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan saat ini pandemi belum berakhir dan Indonesia belum memasuki fase endemi Covid-19.
Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, ada berbagai langkah yang harus dilewati Indonesia sebelum memasuki fase endemi Covid-19.
"Endemi itu adalah keadaan kasus yang stabil dalam kurun waktu tertentu," ujar Nadia dalam acara diskusi RCCE dan KPCPEN, Jumat (11/3/2022).
Nadia menjelaskan, tanda wabah memasuki fase endemi adalah saat penyakit tersebut belum hilang, tapi manusia hidup berdampingan dengan kasusnya terkendali, tahu cara mengobatinya, tidak membebani sistem kesehatan, dan tidak mengganggu kehidupan sosial sehari-hari.
"Gak kayak sekarang, sekarang semua aktivitas perdagangan, sosial, arisan, wisata semua terganggu oleh Covid-19, yang kita ingin capai sekarang endemi," ungkap Nadia.
Alih-alih sudah memasuki fase endemi, kata Nadia, saat ini Indonesia masih memasuki fase deselerasi, yaitu satu fase sebelum endemi, tapi satu tahap setelah pandemi.
"Deselerasi itu penurunan pengendalian pandemi tadi, jadi kita harus mengupayakan kasus turun dalam jangka waktu tertentu, supaya kita bisa sebut kita dalam kondisi endemi," jelas Nadia.
Di sisi lain, Indonesia diyakini bisa dan mampu memasuki fase endemi dengan berbagai tanda dan strategi yang dilakukan.
Seperti mempercepat upaya vaksinasi, dan menekan angka infeksi dan menurunkan angka kasus kematian ke tahap terkendali.
Baca Juga: Kadinkes DKI Pastikan Stok Vaksin Covid-19 di Jakarta Masih Aman
"Nggak mudah mencapai stok vaksin yang cukup, bahkan memberikan vaksinasi booster buat 208 juta warga. Bahkan WHO bilang, kalau nggak cukup vaksin prioritas aja dulu, kalau mau booster (vaksin dosis ketiga). Tapi tidak, kita yakin dan kita mampu," tutup Nadia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
-
Dokter Tifa Kena Malu, Kepala SMPN 1 Solo Ungkap Fakta Ijazah Gibran
-
Penyebab Rupiah Loyo Hingga ke Level Rp 16.700 per USD
-
Kapan Timnas Indonesia OTW ke Arab Saudi? Catat Jadwalnya
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
Terkini
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!