Suara.com - Seorang bayi bernama Sam asal Australia, berusia empat bulan, secara tiba-tiba mengalami demam tinggi 38 derajat Celcius dan kejang.
Insiden tersebut terjadi dua minggu setelah sang bayi ikut berkemah dengan keluarganya di sebuah taman karavan di Victoria, Australia.
Sam dilarikan ke unit perawatan intensif di The Royal Children's Hospital, dan dokter awalnya mendiagnosisnya dengan meningitis.
Namun, Rabu (9/3/2022) pekan lalu, dokter kembali mengonfirmasi bahwa bayi tersebut terinfeksi virus Japanese encephalitis (JEV).
Virus ini umumnya ditularkan oleh nyamuk jenis Culex tritaeniorhynchus. Salah satu penyakit yang disebabkan oleh JEV adalah penyakit radang otak Japanese encephalitis.
Sang Ibu, Bec, mengatakan bahwa dirinya tidak ingat anaknya digigit nyamuk selama berkemah.
"Aku tidak pernah melihat nyamuk pada dirinya sepanjang waktu kami berkemah. Aku bahkan tidak melihat bekas gigitan nyamuk di tubuh Sam," ujar Bec, dilansir The Sun.
Selain demam dan kejang, lengan San juga terasa kaku dan tungkai bawah lemas.
Kini, setelah sebulan dirawat di rumah sakit, kondisi Sam menjadi lebih baik. Namun, sang bayi ini masih harus check up ke dokter setiap dua minggu sekali.
Baca Juga: Virus Corona Ngamuk Lagi, China Laporkan 5.280 Kasus Covid-19 Baru Dalam Sehari
Sebagia besar kasus Japanese encephalitis memang tidak menunjukkan gejala. Tetapi orang yang mengalami infeksi parah dapat mengalami koma hingga kematian.
Dari pengalamannya ini, Bec ingin memperingatkan para orang tua untuk menjaga bayi mereka dengan memakaikan pakaian lengan panjang ketika membawa anak ke luar rumah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan