Suara.com - Publik Jerman mungkin perlu kembali bersabar untuk kembali bisa datang ke restoran dan bar dalam waktu dekat. Sebab, wacana pelonggaran pembatasan yang bergulir terancam gagal karena kasus COVID-19 yang kembali meningkat.
Otoritas kesehatan Jerman melaporkan lagi rekor tertinggi insiden tujuh hari COVID-19 pada Rabu (16/3). Institut Robert Koch (RKI) mencatat 262.593 infeksi baru, penurunan 22 persen dibandingkan dengan pekan lalu yang membawa jumlah total infeksi nyaris ke 17,7 juta kasus.
Infeksi telah meningkat kembali sejak awal Maret usai aturan, yang mencegah orang-orang yang belum divaksin untuk mengakses banyak ruang publik dalam ruangan, mulai dilonggarkan.
Insiden tujuh hari itu naik ke level tertinggi baru sebanyak 1.607 infeksi per 100.000 orang pada Rabu (16/3), meningkat dari 1.585 pada hari sebelumnya.
Sebanyak 269 orang meninggal, menjadikan jumlah total kematian mencapai 126.142 orang.
Pada Jumat (18/3), parlemen berencana untuk mengesahkan undang-undang yang disederhanakan, yang akan secara signifikan mengurangi pembatasan di sekitar Jerman.
Undang-undang yang ada saat ini akan berakhir pada Sabtu (19/3).
Pemerintah Jerman berpendapat bahwa kendatipun kasus-kasus meningkat, tidak ada lagi risiko besar yang membebani sistem kesehatan berkat vaksinasi dan fakta bahwa varian Omicron yang dominan sering kali memiliki gejala lebih ringan.
Langkah-langkah perlindungan terbatas masih mungkin akan diberlakukan di titik-titik pusat aktivitas dengan jumlah infeksi tinggi. [ANTARA]
Baca Juga: Mahulu Masih Zona Oranye, Kasus Sembuh Covid-19 di Kaltim Bertambah 1.077 Pasien
Berita Terkait
-
Pesta Enam Gol ke Gawang Slovakia, Jerman Kunci Tiket Piala Dunia 2026
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Winger Lincah di Liga Swiss Ini BerdarahPekalongan-Jerman, Nama Bapaknya Mursyid
-
Julian Nagelsmann Desak Ter Stegen Tinggalkan Barcelona
-
Pelatih Timnas Jerman Kambing Hitamkan Liverpool yang Bikin Florian Wirtz Melempem
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Format dan Jadwal Babak Play Off Piala Dunia 2026: Adu Nasib Demi Tiket Tersisa
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
Terkini
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?