Suara.com - Adaptasi Pemberlakukan Pembatasan dan Kegiatan Masyarakat alias PPKM penting dilakukan agar produktivitas sosial dan ekonomi masyarakat bisa kembali seperti sedia kala.
Terkait hal ini, Satgas COVID-19 mengatakan peran penting Pemerintah Derah adalah dengan mengeluarkan peraturan yang akan mendukung kembalinya produktivitas daerah di tengah pandemi COVID-19.
"Kunci kembali produktif secara sosial ekonomi, maka pemerintah daerah wajib mengevaluasi kembali indikator penurunan level PPKM. Yaitu mengendalikan transmisi komunitas dengan menurunkan kasus konfirmasi, rawat inap di rumah sakit, dan kematian," jelasnya mengutip situs resmi Satgas COVID-19.
Lalu, meningkatkan kapasitas respon kesehatan mencakup kemampuan testing, tracing, dan treatment. Serta, meningkatkan cakupan vaksinasi khususnya vaksinasi kelompok rentan.
Selama pelaksanaan kegiatan sosial dan hiburan di daerah, pemerintah daerah juga harus menjamin, bahwa celah penularan yang ada akibat penyesuaian kebijakan dapat diantisipasi dengan peraturan yang implementatif dan sistem monitoring yang tegas.
Sementara itu secara terpisah, Epidemiolog FKM-UI, Iwan Ariawan mengatakan hasil survei serologi Covid-19 menunjukan 90 persen penduduk Indonesia sudah memiliki antibodi Covid-19.
Survei serologi ini hasil kerjasama Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM-UI).
Adapun jumlah sampel yang berhasil dihimpun sebanyak 9.563 orang masyarakat perkotaan atau aglomerasi dan 11.059 orang masyarakat pedesaan atau non-aglomerasi.
"Hasilnya ditemukan 90,8 persen penduduk Indonesia aglomerasi sudah memiliki antibodi SARS CoV 2 penyebab sakit Covid-19. Lalu penduduk Indonesia non aglomerasi sudah memiliki 83,2 persen antibodi," ujar Iwan.
Baca Juga: Tak Boleh Sembarangan, Tes Antigen Mandiri Wajib Dilakukan dengan Hati-Hati
Berita Terkait
-
Bocoran 20 Prompt ChatGPT Ampuh untuk Produktivitas, Kerja Jadi Anti Ribet!
-
Stop Cicilan Mobil Baru, Ini 5 Mobil Bekas Rp50 Jutaan yang 'Bandel' & Irit
-
Saat Istirahat Dianggap Dosa, Menggugat Budaya Toxic Productivity
-
Kerja Sat-Set Gak Pake Ribet, 8 Motor Bekas Rp15-20 Jutaan Paling Cekatan di Ibu Kota
-
Jangan Cuma Scroll Medsos! 7 Cara Jitu Manfaatkan Waktu Istirahat Kerja Biar Gak Gampang Burnout
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan