Suara.com - Tak hanya menguras fisik, keguguran juga sangat mungkin memengaruhi kesehatan mental perempuan yang mengalaminya. Apalagi jike keguguran terjadi pada kehamilan yang telah direncakanan dan didambakan kedua pasangan.
Lewat survei yang dilakukan Teman Bumil dan Populix diketahui bahwa 31 persen perempuan yang pernah keguguran mengaku trauma untuk hamil kembali. Survei tersebut dilakukan kepada 267 ibu yang pernah mengalami keguguran.
Dikatakan Psikolog Adityana Kasandra Putranto, keguguran memang bisa menyebabkan trauma, tergantung dari situasi terkait peristiwa tersebut.
"Ada keguguran spontan karena berbagai masalah, ada yang melibatkan situasi menekan dan traumatik," jelas Psikolog A. Kasandra dikutip Suara.com dari siaran pers Teman Bumil, Selasa (22/3/2022).
Semakin banyak faktor yang berperan terhadap keguguran tersebut, kata Kasandra, maka akan semakin tinggi tingkat trauma yang dirasakan. Selain itu, kurangnya dukungan dan penanganan pascatrauma juga bisa memperparah kondisi mental perempuan yang mengalami keguguran.
Hasil survei menggambarkan bahwa sekitar 44 persen perempuan mengaku merasakan kesedihan hingga lebih dari satu bulan pasca-mengalami keguguran, dan 35 persen mengaku kesedihan yang dialami hingga mengganggu aktivitas.
Menurut Kasandra, normalnya kesedihan yang dialami setiap orang berbeda-beda, tergantung dari daya tahan dan situasi lingkungan orang tersebut. Namun, sebaiknya jika sudah muncul gejala-gejala tertekan dan depresi, sebaiknya segera periksakan ke ahlinya.
Hal terpenting dalam mempersiapkan mental untuk hamil lagi setelah keguguran adalah menata pikiran dan hati terlebih dahulu dengan mengisi waktu melakukan kegiatan positif.
Jangan pula terlalu lama menyesali dan mempertanyakan penyebab keguguran. Kunci supaya siap mental hamil lagi setelah keguguran. adalah dengan berserah diri, pasrah, tawakal, dan berpikiran positif.
"Jangan sampai terbebani untuk harus segera mempersiapkan kehamilan berikutnya," pungkas Kasandra.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat