Suara.com - Menstruasi atau haid merupakan hal yang biasa dialami oleh perempuan setiap bulan. Namun beberapa perempuan kerap merasakan nyeri hebat di bagian perut saat memasuki masa menstruasi.
Sayangnya, masalah nyeri haid hebat tersebut sering dianggap hal biasa bahkan sepele dan seringkali diabaikan. Padahal rasa sakit tersebut bisa merupakan salah satu penyebab dari endometriosis.
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di Pusat Fertilitas Bocah Indonesia dr M. Luky Satria, Sp.OG – KFER mengatakan, endometriosis merupakan kondisi tumbuhnya jaringan endometrium atau lapisan dinding rahim yang tumbuh di luar rahim.
"Tempat yang seharusnya berada di dalam rahim, tapi ini tumbuh di luar rahim, seperti otot rahim. Itu namanya endometriosis. Endometriosis adalah penyakit yang progresif, jika tidak mendapat penanganan yang tepat, endometriosis akan semakin memberat," katanya dikutip dari siaran pers, Rabu (23/3/2022).
Seseorang yang mengalami endometriosis akan mengalami nyeri hebat ketika menstruasi. Namun, bagi sebagian orang menganggap hal tersebut wajar dan tidak perlu dilebih- lebihkan.
"Nyeri haid itu gejala endometriosis yang paling umum diketahui. Masalahnya, orang-orang awam menganggap nyeri haid berlebihan itu wajar. Nah, yang paling parahnya lagi, kalau mens sampai bolos kerja, gak masuk sekolah, dan lain-lain malah dianggap malas atau drama queen."
"Padahal dia memang benar-benar sakit, cuma karena dianggap biasa sehingga dia tidak memeriksakan diri ke dokter. Awareness seperti itu yg harus ditingkatkan," tambah dr. Luky lagi.
Lebih lanjut, ia mengatakan bagaimana nyeri haid tidak boleh disepelekan dan diabaikan begitu saja. Oleh karena itu, Pusat Fertilitas Bocah Indonesia meluncurkan paket endometriosis, khusus bagi para perempuan yang mengalami gangguan endometriosis.
Tujuan pemeriksaan dasar tersebut adalah agar perempuan lebih peduli mengenai penyebab nyeri haid berlebihan dan dapat mengatasinya sejak dini.
Baca Juga: Wanita Harus Tahu, 4 Penyebab Badan Lemas saat Menstruasi
Pemeriksaan ini nantinya juga untuk menentukan penanganan yang tepat sebelum menjalani program hamil, yang terdiri dari; Fertility Work Up Obgyn, USG Transvaginal serta AMH Test untuk mengetahui kadar kesuburan perempuan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?