Suara.com - Penyakit Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit yang menular lewat infeksi bakteri. Penyakit yang juga dikenal dengan TB ini berbahaya, karena bisa menyerang banyak organ dalam. Untuk mengenalnya lebih jauh, mari simak penjelasan terkait tuberkulosis, gejala, penyebab, dan cara mengobatinya.
Gejala Tuberkulosis
Secara umum, penyakit akibat bakteri ini akan menunjukkan gejala dalam tempo beberapa minggu atau bahkan tahun setelah bakteri masuk ke dalam tubuh. Beberapa gejala tuberkulosis yang paling umum adalah sebagai berikut.
- Penurunan nafsu makan yang signifikan
- Menggigil
- Keringat malam
- Demam
- Kelelahan terus menerus
- Penurunan berat badan yang tidak disengaja
- Nyeri di bagian dada
- Batuk darah
- Batuk yang dialami selama tiga minggu atau lebih
Meski gejala yang disebutkan banyak terkait pada paru-paru, namun tidak menutup kemungkinan untuk TB menginfeksi bagian lain di dalam tubuh. Ini mengapa penyakit tersebut wajib diwaspadai.
Apa Penyebabnya?
Sebenarnya bakteri yang masuk ke dalam tubuh umumnya bisa segera dinetralisir oleh daya tahan. Namun pada orang yang terkena TB, hal ini tidak terjadi.
TB bisa menular melalui droplet yang ada di udara. Beberapa penyebab utama selain penularan ini adalah sebagai berikut.
- Daya tahan tubuh yang rendah
- Penggunaan obat terlarang
- Penggunaan tembakau
- Kurangnya akses kesehatan yang memadai
- Area yang ditinggali kurang ventilasi
- Bepergian ke area yang rawan penyebaran TB
Dengan mengetahui penyebab ini, sangat diharapkan kewaspadaan bisa ditingkatkan sehingga risiko penularannya bisa benar-benar ditekan. Meski biasanya bisa ditangani dengan cukup mudah, namun saat sudah terlanjur menyebar efeknya bisa benar-benar fatal.
Pengobatan Penderita Tuberkulosis
Baca Juga: Hari Tuberkulosis Sedunia 2022: Bisakah TBC dan Covid-19 Masuk ke Tubuh Bersamaan?
Sebenarnya pengobatan paling benar untuk penyakit ini adalah secara medis, dengan beberapa obat yang diresepkan oleh dokter setelah melakukan observasi mendalam. Durasi pengobatannya antara 6 bulan atau lebih, tergantung kondisi penderita TB itu sendiri.
Obat yang diresepkan juga umumnya memiliki beberapa efek samping dari ringan hingga sedang. Namun, pengobatan ini harus secara disiplin dilakukan untuk mencegah infeksi ulang bakteri penyebab TB.
Sedikit pengetahuan mengenai tuberkulosis, gejala, penyebab, dan cara pengobatannya di atas semoga bisa membantu Anda meningkatkan kewaspadaan pada penyakit ini. Semoga bermanfaat, dan selamat beraktivitas!
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja