Suara.com - Seorang wanita nyaris meninggal dunia karena sembelit parah bila tidak mendapatkan bantuan medis segera.
Wanita bernama Elaine Doherty itu sebelumnya telah mengalami 3 kali serangan jantung, enam kali transfusi darah, lebih dari 150 kali dirawat di rumah sakit, kemudian menderita sembelit parah.
Wanita 47 tahun itu sudah menjalani operasi pengangkatan seluruh usus besar dan sebagian usus kecilnya, serta pemasangan kantong stoma. Tapi, ia masih terus menderita dan hanya tinggal di rumah.
Pada satu kejadian, ia mengalami pendarahan parah sehingga suaminya, Tony harus melakukan CPR untuk menyelamatkan hidupnya.
Ibu 3 anak ini mengatakan penyakit langkanya, sindrom ulkus dubur soliter telah membuatnya menderita selama 20 tahun terakhir.
Ia telah menghabiskan waktu berminggu-minggu tidak bisa pergi ke toilet dan pernah memuntahkan isi ususnya.
"Ada hari-hari ketika saya benar-benar merasa tidak bisa melanjutkan hidup. Satu-satunya hal yang membuat saya terus maju adalah Tony dan keluarga saya," katanya dikutip dari The Sun.
Menurut Elaine Doherty, setiap harinya terasa bagaikan neraka. Setiap kali saya makan saya sakit atau menyebabkan pendarahan. Saya sangat kesakitan sehingga saya hanya tidur setiap tiga atau empat malam.
"Saya hanya ingin tahu apa yang terjadi di dalam diri saya. Saya hanya ingin mengurangi rasa sakit dan dapat menjalani kehidupan yang lebih normal," jelasnya.
Baca Juga: Ahli Temukan Kurang Tidur dari 6 Jam Tingkatkan Risiko Kanker, Ini Alasannya
Elaine percaya kondisinya dipicu oleh radang usus buntu ketika dia baru berusia dua tahun. Setelah itu menjalani operasi untung mengatasi usus buntunya, ia memiliki banyak jaringan parut internal di ususnya.
Pada saat dia mencapai usia 20-an, ia menderita sembelit kronis dan tidak buang air selama beberapa minggu.
Saat hamil, ia pun merasa kondisinya semakin buruk hingga pernah mengalami pendarahan. Setelah berulang kali dokter mendiagnosisnya dengan sembelit biasa, Elaine akhirnya didiagnosis sindrom ulkus dubur soliter.
Penyakit ini mempengaruhi sekitar satu dari setiap 100.000 orang dan menyebabkan borok pada usus besar, pendarahan, sembelit kronis dan nyeri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja