Suara.com - Demam tifoid atau biasa dikenal dengan sebutan tipes, masih menjadi momok untuk sebagian masyarakat Indonesia. Memang, angka penderitanya tak besar, namun resikonya tetap akan ada. Maka wajib untuk Anda mengenali gejala tipes pada orang dewasa, yang mungkin saja berbeda dengan anak kecil.
Penyakit ini sendiri disebabkan oleh bakteri Salmonella, yang masuk melalui makanan atau air minum yang kurang higienis. Namun gejalanya baru akan muncul setelah masa inkubasi bakteri selesai, yakni sekitar 7 hari.
Lalu apa saja gejala tipes pada orang dewasa ini?
1. Merasakan Demam
Hal paling umum yang menjadi gejala tipes pada orang dewasa adalah munculnya demam. Demam ini muncul sebagai respon alami peradangan, saat sistem imun sedang berusaha melawan infeksi bakteri yang terjadi.
Usaha yang dilakukan tubuh ini memicu produksi sel darah putih, antibodi, dan zat lain menuju hipotalamus untuk menaikkan suhu tubuh dan mengatasi infeksi yang terjadi.
2. Sembelit
Sembelit akan jadi gejala tipes selanjutnya, yang disebabkan oleh melambatnya gerakan usus akibat infeksi bakteri Salmonella tadi. Meski demikian tidak itu saja, sembelit juga berkaitan dengan demam, karena penderita tipes umum mengalami dehidrasi akibat keluarnya keringat dan meningkatnya panas tubuh.
Usus memerlukan cukup air agar dapat beroperasi dengan baik. Ketika tubuh dehidrasi maka kerja usus akan terganggu dan memicu terjadinya sembelit.
Baca Juga: Adik Berusia 6 Tahun Minta Kakak Cari Kerudung Dewasa, Alasannya Buat Haru
3. Mual dan Muntah
Gejala tipes pada orang dewasa selanjutnya adalah mual dan muntah sebagai hasil dari peradangan yang terjadi di sistem pencernaan. Tapi mual dan muntah ini bukan jadi tanda Anda mengalami gejala parah. Seperti demam, mual dan muntah justru respon alami tubuh untuk mengeluarkan bakteri yang menginfeksi bagian pencernaan.
4. Mengalami Sakit Perut
Karena menyerang bagian pencernaan, maka infeksi bakteri Salmonella akan memicu terjadinya sakit perut. Hal ini karena sel di dalam lapisan pelindung usus terinfeksi bakteri ini, dan memicu reaksi peradangan dan nyeri.
5. Nafsu Makan Menurun
Menurunnya nafsu makan menjadi tanda selanjutnya Anda mengalami tipes. Peradangan yang terjadi membuat tubuh mengeluarkan zat kimia yang disebut leptin, dan menurunkan nafsu makan secara alami. Penurunan ini juga jadi antisipasi tubuh agar resiko infeksi bakteri lain ke dalam saluran pencernaan berkurang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja