Suara.com - Menjaga kesehatan otak penting agar kemampuan kognitif tetap prima hingga usia tua. Karena itu, kesehatan otak perlu dijaga sejak muda.
Cara utama menjaga kesehatan otak adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat seperti rutin olahraga, tidur cukup, dan makan makanan bernutrisi. Lalu, apa saja makanan-makanan yang baik untuk kesehatan otak?
Dirangkum Suara.com, berikut ini 9 makanan yang mampu menjaga kesehatan otak, membuat Anda terhindar dari pikun hingga konsentrasi maksimal.
Jambu mete
Mengutip News18, Jambu mete merupakan penguat memori yang hebat. Lemak poli-jenuh dan mono-jenuh membuat jambu mete sangat penting untuk produksi sel-sel otak serta meningkatkan kekuatan otak.
Brokoli dan kembang kol
Semua sayuran silangan ini sarat dengan vitamin K yang merupakan kunci untuk meningkatkan kekuatan otak dan fungsi kognitif.
Sayuran hijau ini juga kaya akan senyawa yang disebut glukosinolat yang dapat menunda pemecahan neurotransmitter-asetilkolin. Kadar asetilkolin yang rendah dikaitkan dengan Alzheimer.
Ikan
Baca Juga: Butet Kartaredjasa Ngotot Bela Terawan, Begini Alasannya
Salmon, mackerel, tuna kaya akan asam lemak omega-3 membantu membangun membran sel dan meningkatkan daya ingat.
Kunyit
Sementara itu laman Pinkvilla menulis, kunyit kerap digunakan para ibu rumah tangga untuk memasak. Dan tak hanya berfungsi sebagai bumbu masakan, rempah-rempah ini ternyata juga berguna untuk otak.
Antioksidan yang ada dalam bubuk kunyit dapat membantu meningkatkan daya ingat dan juga membantu mengurangi depresi. Senyawa aktifnya, yaitu kurkumin, memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat yang membantu kesehatan otak.
Cokelat hitam
Dark Chocolate atau cokelat hitam mengandung bubuk kakao dalam jumlah tinggi yang berguna untuk meningkatkan memori. Kafein dan antioksidan dalam cokelat hitam membantu proses belajar dan mempertahankan memori. Makanan ini juga merupakan penguat suasana hati yang secara instan memberi energi pada Anda.
Berita Terkait
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
5 Tanda Otakmu Lelah karena Terlalu Banyak Melakukan Multitasking
-
Otak Sering Buyar? Kuasai 6 Jurus Tingkatkan Produktivitas Ini
-
Sempat Diderita Epy Kusnandar, Berapa Lama Orang dengan Kanker Otak Bisa Bertahan Hidup?
-
6 Penyebab Kanker Otak, Penyakit yang Sempat Diderita Epy Kusnandar Sebelum Meninggal Dunia
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi