Suara.com - Sebuah studi baru menawarkan jawaban dari efek samping pembekuan darah langka yang dialami beberapa orang setelah mendapat vaksin Covid-19.
Tahun lalu, ramai laporan sejumlah orang yang mengalami efek samping trombositopenia trombotik imun yang diinduksi vaksin (VITT) setelah mendapat vaksin Covid-19 AstraZeneca dan Johnson & Johnson.
VITT merupakan kelainan langka yang menyebabkan trombosis atau pembekuan darah dan trombositopenia atau jumlah trombosit darah menjadi rendah.
Dalam studi baru oleh peneliti dari Flinders University dan SA Pathology, menemukan penyebab efek samping langka tersebut adalah genetik.
Pada lima orang yang mengalami efek samping, peneliti mendapati semua peserta memiliki antibodi terstruktur yang tidak biasa bereaksi terhadap protein faktor trombosit 4 (PF4), salah satu penyebab pembekuan darah.
Selain itu, dilansir News Medical, kelimanya juga memiliki versi spesifik dari gen yang bertanggung jawab untuk memproduksi antibodi ini, disebut IGLV3-21*02.
Menurut peneliti, gen ini paling banyak dimiliki orang-orang keturunan Eropa.
Namun, alasan mengapa hanya ada sejumlah orang yang memiliki antibodi ini memerlukan penelitian lebih lanjut.
Peneliti mengatakan bahwa mengidentifikasi gen memungkinkan penyedia layanan kesehatan mengidentifikasi pasien yang berisiko mengalami komplikasi parah tersebut.
"Ini juga memberikan peluang unik untuk pengembangan pengobatam spesifik penargetan yang bertujuan untuk menetralkan antibodi yang snagat merusak ini," tandas salah satu peneliti Jing Jing Wang.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
-
Dari LPS ke Kursi Menkeu: Akankah Purbaya Tetap Berani Lawan Budaya ABS?
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?