Suara.com - Gejala kanker sering tidak jelas dan terkadang mirip dengan rasa sakit serta nyeri sehari-hari.
Tapi, ada beberapa cara untuk membedakan nyeri terkait kanker dari tipe sehari-hari. Menurut National Cancer Institute (NCI), rasa sakit sering muncul di berbagai area tubuh saat Anda melakukan tindakan tertentu.
Misalnya, rasa sakit saat buang air kecil atau sakit setelah makan bisa menandakan penyakit yang berpotensi mematikan, seperti kanker.
Tetapi, orang sering menganggap rasa sakit ini sebagai mulas atau gangguan pencernaan yang tidak hilang. Sakit perut atau mulut juga bisa mengindikasikan kanker. Adapun gejala umum kanker, meliputi:
- Keringat malam yang sangat berat
- Penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan
- Benjolan yang tidak biasa atau bengkak di bagian tubuh mana saja
- Kelelahan
Menurut NHS, jika ada sesuatu yang tidak terlihat atau terasa benar. Jika Anda berpikir sedang menderita kanker, jangan pernah abaikan gejala sekecil apapun.
Umumnya, gejala yang bertahan selama 3 minggu atau lebih adalah tanda bahaya kesehatan yang harus diperiksa.
"Meskipun belum pasti kanker, penting untuk konsultasikan dengan dokter umum sehingga mereka bisa menyelidikinya," jelasnya dikutip dari Express.
Setiap orang memiliki risiko tertentu terkena kanker. Kombinasi gen, gaya hidup dan lingkungan dapat mempengaruhi risiko ini.
Dokter belum mengetahui secara pasti penyebab kanker. Tetapi ada faktor risiko yang dapat meningkatkan peluang Anda untuk mengembangkannya.
Baca Juga: Virus Corona Covid-19 Bisa Memengaruhi Mata, Kenali Tanda-tandanya!
Satu atau lebih faktor risiko juga bukan berarti Anda akan terkena kanker. Bahkan, tidak memiliki faktor risiko apapun juga bukan berarti Anda tidak akan terkena kanker.
Menurut Dukungan Kanker Macmillan, sekitar satu dari tiga kasus kanker yang paling umum (sekitar 33 persen) dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan sehat, menjaga berat badan yang sehat dan menjaga tubuh tetap aktif.
Namun, Anda tidak bisa mengurangi risiko terkena kanker ini melalui gaya hidup Anda. Karena, risiko kanker akan semakin tinggi seiring bertambahnya usia.
Secara umum, orang di atas 65 memiliki risiko terbesar terkena kanker. Orang di bawah 50 memiliki risiko yang jauh lebih rendah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?
-
Fraud Asuransi Kesehatan: Rugikan Triliunan Rupiah dan Pengaruhi Kualitas Layanan Medis!
-
Rahasia Kehamilan Sehat dan Anak Cerdas: Nutrisi Mikro dan Omega 3 Kuncinya!
-
Kisah Ibu Tunggal Anak Meninggal akibat Difteri Lupa Imunisasi, Dihantui Penyesalan!
-
Masa Depan Layanan Kesehatan Ada di Genggaman Anda: Bagaimana Digitalisasi Memudahkan Pasien?