Suara.com - Kanker paru-paru salah satu jenis kanker yang bisa menyebabkan gejala cukup luas, termasuk pada kuku dan lidah.
Banyak orang mungkin mengira kanker paru-paru akan memicu gejala yang berhubungan dengan sistem pernapasan.
Tapi, beberapa badan kesehatan telah menemukan kesulitan menelan, lesi dan rasa sakit di lidah termasuk gejala kanker paru-paru.
Kanker paru-paru terjadi ketika sel-sel di dalam paru-paru berubah menjadi jahat dan berkembang biak secara berbahaya, sangat mempengaruhi saluran udara tubuh.
Mulut sebagai titik pembuka ke saluran pernapasan seirng kali bisa menunjukkan tanda-tanda peringatan ketika ada masalah dalam tubuh.
Gejala khas kanker paru-paru yang terkait dengan mulut termasuk mulut kering. Tetapi studi kasus sebelumnya telah mengungkap komplikasi lain, yang meliputi rasa sakit, lesi, dan kesulitan menelan.
Dalam laporan kasus tahun 2017 yang diterbitkan dalam jurnal Medicine, para peneliti menulis kanker paru-paru primer biasanya muncul dengan gejala iritasi selaput lendir saluran napas, seperti batuk dan dahak bernoda darah.
Sedangkan, arsinoma lidah primer biasanya muncul dengan lesi lidah, nyeri, dan disfagia.
Dalam laporan tersebut, para peneliti mempresentasikan penderitaan pasien yang mengeluh batuk dan air liur sebelum menyadari rasa sakit dan suara serak di bagian bawah lidahnya.
Baca Juga: Tes Covid-19 Tak Bisa Mengidentifikasi Varian Virus Corona Mana yang Menginfeksi? Ini Sebabnya
Disfagia yang merupaka kesulitan menelan, termasuk di antara manifestasi kanker paru-paru yang lebih menyakitkan.
Para peneliti percaya itu mungkin terjadi karena kanker menekan kerongkongan dan faring.
Kemudian, kondisi ini didiagnosis sebagai tumor metastatik dari kanker paru-paru yang telah menyebar ke rongga mulut.
Namun, perlu dicatat bahwa metastasis kanker paru-paru lebih jarang terjadi. Sedangkan, metastasis ke otak, hati atau tulang lebih sering terjadi.
Penyakit ini terkenal sulit diobati setelah bermetastasis, jadi para ahli merekomendasikan agar setiap perubahan tubuh diselidiki lebih awal.
Kanker paru-paru non-sel kecil biasanya dapat diobati dengan operasi, kemoterapi, terapi radiasi, terapi bertarget atau kombinasi dari perawatan ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja