Suara.com - Kanker payudara menjadi salah satu jenis kanker yang paling umum di antara wanita. Para ilmuwan telah menemukan gejala awal kanker payudara pada ASI.
Mengenali gejala awal kanker payudara pada ASI ini bisa membantu diagnosis lebih awal, sehingga pasien bisa mendapatkan perawatan medis dan pengobatan lebih cepat.
Para ilmuwan pun melakukan penelitian yang menggunakan sampel ASI dari 3 wanita yang didiagnosis menderita kanker payudara dan 3 wanita tanpa kanker.
Kandungan protein dalam ASI setiap wanita pun dibandingkan. Mereka menemukan protein dalam ASI wanita yang menderita kanker berbeda dengan wanita tanpa kanker.
Peneliti utama juga mengklaim set protein ini dapat dilihat dalam sampel darah. Temuan ini bisa mengarah pada tes darah untuk mendeteksi perubahan protein guna mendeteksi kanker payudara pada wanita segala usia.
Danielle Whitham, seorang kandidat doktor di Universitas Clarkson di New York, mengatakan bila studi ini berhasil, ini bisa mengubah cara deteksi kanker payudara pada wanita sehingga membantu diagnosis lebih dini.
"Bahkan, cara ini mungkin bisa meningkatkan peluang hidup anita dengan kanker payudara," kata Danielle dikutip dari The Sun.
Meskipun mammogram adalah alat yang berguna untuk mendeteksi kanker payudara lebih awal, alat tes kanker payudara ini biasanya tidak direkomendasikan untuk wanita berisiko rendah di bawah usia 40 tahun.
Karena biomarker yang ditemukan dalam ASI juga bisa dideteksi dalam serum darah, skrining berpotensi dilakukan pada wanita dari segala usia yang menggunakan darah atau ASI.
Baca Juga: Satgas COVID-19 Sebut Omicron Varian XE Belum Ditemukan di Indonesia
Semua pasien kanker dalam penelitian ini memiliki invasive ductal carcinoma (IDC), salah satu jenis kanker payudara yang paling umum.
Namun, para peneliti mengatakan bahwa pendekatan mereka dapat digunakan untuk mengidentifikasi biomarker untuk jenis kanker payudara lainnya.
Adapun gejala kanker payudara, termasuk benjolan atau perubahan pada payudara atau puting, harus segera menemui dokter umum.
Tim Universitas Clarkson berencana meningkatkan studi mereka untuk memasukkan lebih banyak wanita guna memperkuat temuan mereka.
Penelitian tentang cara deteksi kanker payudara melalui ASI ini dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Society for Biochemistry and Molecular Biology di Philadelphia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis