Suara.com - Dokter gigi menganjurkan semua orang untuk menjaga kebersihan mulut, gigi dan gusi dengan sikat gigi secara teratur. Tapi, ada pula orang yang terlalu rajin menjaga keberihan mulut dengan cara sikat gigi secara berlebihan atau lebih dari dua kali sehari.
Sikat gigi lebih dari 2 kali sehari justru akan lebih berbahaya, karena bisa merusak gigi dan memberikan efek kebalikannya.
Berikut ini dilansir dari Bright Side, beberapa dampak buruk sikat gigi lebih dari dua kali sehari.
1. Gigi menjadi bernoda
Email adalah lapisan tipis yang menutupi dan melindungi gigi Anda. Meskipun email merupakan jaringan terkeras dalam tubuh manusia, namun tetap dapat rusak dengan mudah.
Jika Anda sikat gigi terlalu sering, ini bisa merusak email gigi Anda. Jika email Anda menipis, dentin yang merupakan lapisan kedua gigi akan mulai terlihat di beberapa bagian atau seluruh dunia. Hal ini akan membuat gigi terlihat kuning.
2. Gigi lebih sensitif
Efek samping lain dari kerusakan email adalah meningkatnya sensitivitas gigi. Konsumsi makanan dan minuman panas dan dingin atau asam dan manis bisa memicu reaksi yang menyakitkan. Anda bisa mengganti pasta gigi, menyikat gigi lebih lembut dan cukup dua kali sehari untuk mengatasinya.
Baca Juga: Kelelahan Bisa jadi Gejala Virus Corona Covid-19 dan Kondisi Lain, Begini Perbedaannya!
Meskipun kita biasanya menyikat gigi secara teratur untuk mencegah kerusakan gigi dan gigi berlubang, sikat gigi terlalu sering bisa menyebabkan hasil yang berlawanan dengan yang diinginkan.
Jika Anda sikat gigi lebih dari dua kali sehari untuk jangka waktu yang lebih lama, Anda tidak hanya dapat mengikis email tetapi juga dentin. Gigi berlubang jika tidak ditangani dengan cepat dapat menyebabkan infeksi dan kehilangan gigi.
4. Gigi meradang
Dampak lain dari sikat gigi terlalu sering adalah gusi rusak. Gusi Anda bisa menjadi merah, meradang, dan bengkak.
Bahkan, ini bisa menyebabkan pendarahan dan mungkin menjadi sangat menyakitkan. Gusi yang surut juga dapat membuat akar gigi Anda terkena infeksi dan kerusakan gigi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia