Suara.com - Kebutuhan tubuh saat hamil pastinya banyak perubahan. Karena, ibu hamil membutuhkan tambahan protein, vitamin, dan mineral.
Selama trimester kedua dan ketiga kehamilan, tubuh ibu hamil mungkin membutuhkan tambahan 300-500 kalori setiap hari untuk memenuhi kebutuhan kalori ibu dan janin.
Ibu hamil akan membutuhkan kira-kira jumlah kalori ekstra yang sama setiap hari setelah melahirkan, selama beberapa bulan pertama menyusui. Berikut ini dilansir dari Bright Side, beberapa makanan yang bisa dikonsumsi setiap minggunya selama hamil.
1. Minggu ke-1 hingga 3
Selama minggu-minggu awal kehamilan, apapun makanan yang dikonsumsi berfungsi sebagai cadangan nutrisi untuk Anda dan bayi. Karena itu, sangat penting bagi Anda untuk menimbun semua nutrisi yang dibutuhkan.
Makanan kaya asam folat adalah makanan yang tepat untuk dikonsumsi. Karena, makanan ini membantu perkembangan awal tulang belakang.
Makan sayuran hijau juga dapat membantu meredakan mual di pagi hari karena kaya akan magnesium. Adapun makanan kaya asam folat, seperti sayuran hijau, brokoli, telur, dan polong-polongan.
2. Minggu ke-4 hingga 12
Pada sekitar minggu ke-6 kehamilan Anda, sel darah merah bayi mulai terbentuk dan jantungnya mulai memompa. Pada tahap ini, Anda harus mengonsumsi makanan kaya zat besi untuk membantu prosesnya.
Baca Juga: Ahli Temukan Jenis Kelelahan Berbeda Akibat Virus Corona Covid-19 Pada Lansia
Zat besi yang terdapat pada makanan non-vegetarian lebih mudah diserap oleh tubuh. Jika seseorang vegetarian, Anda dapat mempercepat proses penyerapan zat besi dengan meminum jus buah seperti jus jeruk yang kaya akan vitamin C. Anda bisa mengonsumsi produk susu, telur, daging, dan makanan laut.
Pada akhir trimester pertama, otak bayi mulai berkembang lebih cepat daripada bagian tubuh lainnya. Konsumsi makanan yang kaya asam lemak omega-3 dan DHA pada tahap ini akan memberikan nutrisi yang dibutuhkan untuk membantu proses ini. Anda bisa mengonsumsi ikan kembung, sarden, dan suplemen vitamin prenatal yang mengandung EPA atau DHA.
3. Minggu ke-13 hingga 28
Pada minggu ini merupakan tahap penting karena bayi berkembang dengan cepat. Sehingga, Anda membutuhkan lebih banyak nutrisi. Anda bisa mendapatkan beta-karoten dan DHA untuk mata dari wortel, ubi, bayam, ikan kembung, dan ikan sarden.
Anda bisa mendapatakn kalsium untuk perkembangan dan penguatan tulang dari susu, yoghurt, tahu, keju, dan ikan sarden. Anda juga bisa mendapatkan vitamin D untuk penyerapan kalsium dari sarden, ikan haring, dan susu.
Anda juga perlu mendapatkan seng dari daging merah, kacang polong, kerang, biji-bijian utuh dan produk susu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda