Suara.com - Penyakit menular seksual (PMS) dan infeksi menular seksual (IMS) adalah aspek kesehatan seksual yang perlu dipahami semua orang, baik bagi dewasa maupun anak remaja yang sudah memasuki masa pubertas.
Tapi, Anda perlu paham bahwa PMS dan IMS adalah dua hal yang berbeda. PMS pertama kali dimulai dengan IMS, yakni infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri, virus atau parasit.
Jika tak diobati, infeksi menular seksual ini bisa menjadi berkepanjangan dan berkembang menjadi penyakit dari waktu ke waktu.
Kebanyakan orang memahami bahwa infeksi menular seksual bisa menyebar melalui seks vaginal dan pertukaran cairan tubuh. Padahal, IMS juga bissa menular dari orang ke orang.
Berikut ini dilansir dari Times of India, beberapa cara Anda bisa tertular penyakit menular seksual (PMS).
1. Seks oral
Seks oral adalah jenis aktivitas seksual yang melibatkan penggunaan mulut, bibir atau lidah. Meskipun Anda tidak dapat hamil melalui seks oral, Anda masih dapat tertular infeksi menular seksual.
Anda bisa mencegah IMS melalui seks oral dengan menggunakan alat pelindung selayaknya kondom. Anda bisa menggunakan kondom lidah atau bendungan gigi yang juga disebut kondom oral. Cara ini bisa menghindari infeksi seperti klamidia, herpes, gonore, sifilis dan HPV.
2. Seks anal
Baca Juga: Ahli Temukan Jenis Kelelahan Berbeda Akibat Virus Corona Covid-19 Pada Lansia
Seks anal adalah bentuk lain dari seks penetrasi yang melibatkan penetrasi anal dengan penis. Sama halnya dengan seks vaginal, seks anal juga menyebabkan pertukaran cairan tubuh yang mengakibatkan penularan penyakit seksual.
Para ahli percaya bahwa risiko tertular IMS jauh lebih tinggi dari seks anal daripada jenis aktivitas seksual lainnya. Beberapa PMS umum yang dapat Anda kembangkan adalah klamidia, herpes genital dan kutil, gonore, hepatitis B, HIV, dan sifilis.
Karena itu, Anda harus menggunakan pelindung seperti kondom untuk menggunakan pelindung seperti kondom.
3. Kontak kulit
Beberapa IMS seperti Human papillomavirus (HPV), herpes, dan sifilis dapat menyebar melalui kontak kulit ke kulit. Meskipun Anda bisa menggunakan kondom lateks sebelum kontak seksual kulit ke kulit, infeksi ini lebih sulit dicegah daripada yang menyebar melalui cairan tubuh dan darah.
4. Paparan darah
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara