Suara.com - Selama ini, antidepresan menjadi obat andalan dalam mengobati depresi atau gangguan kesehatan mental lainnya, tetapi kini penggunaannya dikaburkan oleh sebuah studi baru.
Sebuah riset terbaru menunjukkan bahwa antidepresan kemungkinan tidak meningkatkan kualitas hidup penggunanya dalam jangka panjang, dibandingkan dengan pengidap depresi yang tidak minum obat ini.
Itu tidak berarti kita tidak boleh menggunakannya, karena obat-obatan ini menyelamatkan telah nyawa dalam banyak kasus, dilansir Science Alert.
Dalam sebuah studi yang terbit tahun lalu, peneliti berpendapat bahwa psikiater perlu meninjau kembali kepada siapa dan bagaimana antidepresan diresepkan, apakah untuk jangka waktu yang lebih pendek dan untuk pasien dengan depresi berat.
Tetapi, alih-alih bergantung sepenuhnya pada obat antidepresan, mendapatkan terapi non farmakologis juga penting.
"Dokter dan profesional kesehatan harus mempertimbangkan untuk memasukkan pasien ke dalam psikoterapi atau sesi dukungan sosial sebelum beralih ke atau ketika meresepkan antidepresan," jelas farmakoepidemiologi Omar Almohammed dari King Saud University, Arab Saudi.
Dalam studi ini, peneliti menemukan penggunaan antidepresan dikaitkan dengan beberapa peningkatan dalam aspek mental, tetapi bukan fisik dari kualitas hidup.
Artinya, orang cenderung melaporkan tekanan psikologis dan kesejahteraan mereka membaik dengan antidepresan, tetapi masalah kesehatan fisik, nyeri tubuh, dan kurangnya vitalitas mereka tetap ada.
Memasangkan antidepresan dengan dukungan psikoterapis diyakini menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
Baca Juga: 3 Hal yang Berhak Kamu Lakukan di Media Sosial Milikmu, Demi Mental Sehat!
"Lebih daripada obat-obatan atau terapi bicara saja," menurut meta analisis 2016.
"Meskipun kami masih membutuhkan pasien untuk terus menggunakan obat antidepresan, studi jangka panjang yang mengevaluasi dampak sebenarnya dari intervensi farmakologis dan non farmakologis pada kualitas hidup pasien (diperlukan)," tulis peneliti.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!