Suara.com - Pandemi virus corona telah meningkatkan masalah kesehatan mental secara signifikan, baik akibat pandemi itu sendiri atau karena Covid-19.
Berkaitan dengan ini, sebuah studi baru menunjukkan bahwa pengidap depresi setelah menderita Covid-19 merespons dengan baik terhadap obat antidepresan standar.
Sekitar 40% penderita Covid-19 melaporkan bahwa mereka mengalami depresi dalam waktu 6 bulan setelah terinfeksi. Peneliti yakin bahwa depresi ini disebabkan oleh peradangan akibat infeksi SARS-CoV-2.
Studi ini dipresentasikan pada Konferensi ECNP di Lisbon, dan telah diterima untuk terbit di jurnal peer-review European Neuropsychopharmacology.
"Penelitian ini menunjukkan bahwa pasien yang memiliki Covid memiliki peluang lebih baik untuk mengelola depresi mereka daripada yang kami duga," tutur peneliti utama Mario Mazza, MD, dari Universitas San Raffaele, Milano.
Para peneliti, dilansir News Medical Life Sciences, merawat 58 pasien penderita depresi pasca-Covid dengan obat SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitors), seperti sertraline, paroxetine, fluvoxamine, dan citalopram.
Biasanya sekitar sepertiga pasien tidak merespons SSRI, tetapi peneliti di sini menemukan bahwa 91% dari mereka yang mengalami depresi pasca-Covid merespons pengobatan dalam empat minggu.
"Ini adalah studi percontohan, tetapi ini menunjukkan bahwa depresi pasca-COVID dapat diobati," sambung Dr. Mazza.
Seorang profesor dari University of Antwerp, Belgia, Dr Livia De Picker, MD, PhD., mengatakan bahwa penelitian ini sangat penting bagi sebagian besar pasien dan dokter yang saat ini berurusan dengan sindrom long Covid.
Baca Juga: Jumlah Pasien Covid-19 di Bantul yang Sembuh Melonjak Hingga 97,09 persen
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi