Suara.com - Baru-baru ini Rina Nose mengungkapkan bahwa dirinya mengidap Obsessive compulsive disorder (OCD) yang menganggu aktivitasnya sehari-hari. Hal itu ia ungkapkan saat jadi bintang YouTube Denny Sumargo.
Rina sempat kesulitan mengontrol diri saat tak tahu bahwa yang ia alami adalah gangguan mental.
"Sebelum gue menyadari ada gangguan kecemasan itu, gue bisa lempar barang," jelas Rina.
Lantas apa sebenarnya OCD itu dan apa penyebabnya? Dilansir dari Healthline, gangguan obsesif-kompulsif (OCD) adalah kondisi kesehatan mental kronis yang melibatkan obsesi, kompulsi, atau keduanya.
Orang yang hidup dengan OCD biasanya mengalami obsesi, atau pikiran berulang yang tidak diinginkan yang mendorong dorongan ekstrem untuk mengulangi perilaku tertentu. Mereka kemudian bertindak atas dorongan, atau paksaan itu, untuk membantu meringankan pikiran obsesif itu.
Banyak orang memeriksa ulang untuk memastikan mereka telah mengunci pintu depan atau mematikan kompor. Juga sangat umum untuk memiliki satu atau dua takhayul, seperti mengetuk kayu atau mengenakan kaus tim Anda saat mereka bermain. Kebiasaan ini mungkin membantu Anda merasa lebih aman, tetapi tidak secara otomatis menyarankan OCD.
Untuk orang yang hidup dengan OCD, ritual ini bukan masalah pilihan pribadi. Sebaliknya, mereka memperumit dan mengganggu kehidupan sehari-hari. Banyak orang dengan OCD mengenali pikiran dan keyakinan yang memicu dorongan mereka sebagai hal yang tidak logis, atau setidaknya sangat tidak mungkin. Namun, mereka bertindak atas mereka untuk:
- meringankan penderitaan yang disebabkan oleh pikiran obsesif yang mengganggu
- mencegah ketakutan yang terus-menerus menjadi kenyataan
Para ahli tidak tahu persis apa yang menyebabkan OCD, tetapi riwayat keluarga dari kondisi tersebut mungkin memainkan peran besar. Jika Anda memiliki anggota keluarga dekat dengan OCD, Anda memiliki peluang lebih tinggi untuk juga mengalami kondisi tersebut.
Perkembangan dan gangguan yang tidak teratur di area otak tertentu juga dikaitkan dengan kondisi tersebut, menurut National Institute of Mental Health Trusted Source. Beberapa bukti menunjukkan OCD mungkin berhubungan, sebagian, dengan bagaimana otak Anda merespons serotonin. Serotonin adalah neurotransmitter yang membantu mengatur suasana hati dan tidur, dan memiliki banyak fungsi penting lainnya di seluruh tubuh Anda.
Baca Juga: Aming Berjuang Atasi Trauma Akibat Diperkosa, Bertahu-tahun Loh!
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
12 Gejala Penyakit ISPA yang Wajib Diwaspadai, Serang Korban Banjir Sumatra
-
Stop Gerakan Tutup Mulut! 3 Metode Ampuh Bikin Anak Lahap MPASI di Usia Emas
-
Bukan Hanya Estetika: Ini Terobosan Stem Cell Terkini yang Dikembangkan Ilmuwan Indonesia
-
Kolesterol Jahat Masih Tinggi, 80 Persen Pasien Jantung Gagal Capai Target LDL-C
-
Waspada Ancaman di Tanah Suci: Mengapa Meningitis Jadi Momok Jemaah Haji dan Umrah Indonesia?
-
Dapur Jadi Ruang Kelas: Cara Efektif Ajarkan Gizi pada Anak Melalui Memasak
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?