Suara.com - Ditemukannya beberapa anak yang harus menjalani transplantasi hati, jadi salah satu kekhawatiran kasus hepatitis akut misterius.
Ini karena saat hepatitis akut membuat peradangan hati atau liver meluas, maka hati tidak bisa lagi berfungsi menyaring racun dan darah di tubuh, sehingga harus ditransplantasi.
Hepatitis adalah penyakit peradangan hati atau liver yang berfungsi untuk memproses nutrisi, menyaring darah, detoksifikasi, dan sintesa protein.
Lantas apa saja syarat transplantasi hati?
Dikatakan Pakar Penyakit Dalam, Prof. Dr.dr. Rino Alvani Gani, Sp.PD-KGEH bahwa transplantasi hati tidak didapatkan dari orang sudah meninggal atau mati otak, tapi didapatkan dari manusia hidup.
Adapun di Indonesia donor hati yang berlaku didonorkan oleh anggota keluarga. Pendonor hanya perlu punya golongan darah yang sama dengan penerima donor hati.
"Berbeda dengan transplantasi ginjal, dimana harus dilakukan pengamatan tipe jaringan, untuk hati tidak diperlukan hal semacam itu, yang penting golongan darahnya sama," papar Prof. Rino dalam acara diskusi CISC beberapa waktu lalu.
Selain itu, pendonor hati tidak perlu khawatir kehilangan hatinya setelah mendonor, karena organ hati akan tumbuh kembali seperti sedia kala, setelah didonorkan.
"Hati itu kalau diberikan kepada orang lain setengahnya, maka dalam waktu 1 hingga 2 bulan akan tumbuh hati tersebut, sehingga volumenya akan sama, jadi tidak hilang," jelas Profesor Pakar Hepatologi di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) itu.
Baca Juga: Hetifah Desak Kemendikbudristek Keluarkan SE Cegah Penularan Hepatitis Akut di Sekolah
Inilah sebabnya, pada kasus donor hati di RSCM, setelah 5 hari proses donor dilakukan, pendonor sudah diperbolehkan kembali ke rumah.
"Setelah itu bisa pulang dan beraktivitas lagi seperti biasa, dan tidak ada gangguan dalam aktivitasnya, sesaat setelah operasi maupun beberapa waktu setelah operasi tersebut," pungkas Prof. Rino.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif