Suara.com - Virus Monkeypox atau cacar monyet belakangan ini menjadi perbincangan dunia. Tak hanya Afrika, penyakt yang ditularkan melalui binatang (zoonosis) itu kini sudah menyerang negara Eropa, Amerika hingga Australia. Indonesia tentu harus lebih waspada terkait penularannya.
Penyakit cacar monyet telah menjadi perhatian karena kasusnya yang mulai merebak di dunia. Pada Minggu (22/5/2022), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mencatat, setidaknya ada 92 kasus cacar monyet yang dikonfirmasi dan 28 kasus suspek dari 12 negara.
Cacar monyet sebelumnya merupakan penyakit yang cukup langka dan hanya endemi di wilayah Afrika. Itulah mengapa, otoritas kesehatan lantas terkejut ketika kasus cacar monyet tiba-tiba meningkat dan muncul di negara-negara yang sebelumnya tidak memiliki kasus.
Siapa saja yang berisiko tinggi terinfeksi cacar monyet?
Pada umumnya, semua orang bisa saja terinfeksi cacar monyet. Namun, ada kelompok-kelompok yang rentan terinfeksi penyakit cacar monyet atau monkeypox ini. Orang-orang yang melakukan kontak fisik langsung dengan orang ataupun hewan yang terinfeksi juga punya risiko tinggi untuk tertular cacar monyet.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat memperingatkan bahwa risiko infeksi virus cacar monyet lebih tinggi terjadi pada laki-laki gay dan biseksual.
"Kesadaran akan kenyataan ini sangat penting agar orang membuat keputusan berdasarkan informasi tentang kesehatan pribadi mereka dan kesehatan komunitasnya," kata ahli epidemiologi CDC Dr. John Brooks dalam telebriefing Senin dikutip dari Fox.
Brooks menambahkan, meskipun virus cacar monyet bukan infeksi menular seksual tetapi dapat ditularkan melalui kontak pribadi, termasuk saat hubungan seks. Menurut CDC, sebagian kecil kasus cacar monyet juga terjadi di antara laki-laki gay.
Tenaga kesehatan, orang yang tinggal serumah dan kontak erat lain merupakan kelompok yang rentan cacar monyet. Bayi baru lahir juga menjadi kelompok yang rentan terinfeksi lantaran penularan bisa terjadi pula melalui plasenta dari ibu ke janin atau kontak selama persalinan.
Baca Juga: Cacar Monyet Kian Mengganas di Nigeria, Puluhan Orang Terpapar, Ada yang Meninggal Juga
Untuk penularan seksual hingga kini masih belum jelas sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut.
Selain bayi dan tenaga kesehatan, orang yang kekebalannya terganggu juga bisa rentan dan punya risiko tinggi untuk terinfeksi cacar monyet.
Gejala Monkeypox
WHO mengatakan gejala cacar monyet termasuk kelemahan yang ekstrem. Sedangkan, gejala cacar monyet lainnya termasuk demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, sakit punggung, kelenjar bengkak, menggigil, kelelahan dan ruam.
NHS mengatakan gejala cacar monyet yang paling jelas adalah ruam, yang biasanya muncul 1 hingga 5 hari setelah gejala awal.
"Ruam sering dimulai dari wajah, kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya, termasuk alat kelamin," jelas WHO.
Berita Terkait
-
Giliran Nigeria Laporkan Kasus Cacar Monyet: 21 Terinfeksi, 1 Orang Meninggal
-
Ayah Meghan Markle Kena Serangan Stroke, Saat Ini Belum Bisa Bicara dengan Sempurna
-
Cacar Monyet Tembus 257 Kasus Secara Global, WHO: Ini Baru Permukaan
-
Cacar Monyet Kian Mengganas di Nigeria, Puluhan Orang Terpapar, Ada yang Meninggal Juga
-
Virus Cacar Monyet Serang 21 Warga di Nigeria, Satu Orang Dinyatakan Meninggal
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?