Namun perlu diingat, medical check-up menyeluruh di fasilitas kesehatan dan pemeriksaan dari dokter secara langsung sebaiknya tetap dilakukan agar informasi mengenai kondisi kesehatan tubuh bisa lebih terperinci.
3. Jaga asupan agar sesuai dengan kondisi kesehatan
Penting untuk mengonsumsi asupan sesuai kandungan nutrisi yang disesuaikan pada kondisi tubuh. Misalnya, makanan rendah gula untuk pengidap diabetes, rendah garam untuk pengidap hipertensi, atau makanan rendah lemak untuk seseorang dengan kadar kolesterol yang tinggi.
Bagi para milenial yang terkendala dengan keterbatasan waktu, saat ini banyak tersedia katering makanan dan minuman sehat yang bisa didapatkan melalui aplikasi pesan-antar online. Tidak jarang, katering tersebut mencantumkan informasi nutrisi yang terkandung dalam menu yang disajikan sehingga bisa dengan mudah menyesuaikan menu yang nutrisinya sesuai bagi tubuh.
4. Jaga kesehatan mental dengan orang-orang terkasih
Selain fisik, menjaga kesehatan mental juga perlu dilakukan agar pikiran tetap positif dan termotivasi dalam hidup. Menjaga kesehatan mental bagi para milenial dapat dilakukan melalui sosialisasi dengan keluarga, kelompok sebaya, atau komunitas.
Selain itu, mencurahkan hal-hal yang mengganjal di hati dan pikiran kepada orang-orang terdekat juga bisa dilakukan agar terhindar dari stres. Para milenial yang terkendala kesibukan untuk bertemu dengan orang-orang terdekat bisa berkomunikasi melalui video call agar suasana berbincang dapat terasa lebih hidup.
5. Lengkapi dengan perlindungan atas penyakit kritis
Selain menjaga kesehatan fisik dan mental untuk menyiapkan hidup yang berkualitas di hari tua, milenial juga bisa melengkapinya dengan memiliki asuransi yang memberikan perlindungan terhadap penyakit kritis.
Baca Juga: Suara.com Bersama Kominfo Serta Kutub.id Dorong Anak Muda Melek Digital dan Buat Konten Berkualitas
Memiliki asuransi dengan perlindungan terhadap penyakit kritis bisa disiapkan sejak masih dalam keadaan yang sehat agar siap untuk biaya perawatan medis yang cukup mahal. Asuransi penyakit kritis akan memberikan uang perlindungan untuk biaya perawatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?