Suara.com - Data yang dikumpulkan perusahaan kebugaran berkonsep affordable gym, ReFIT Indonesia menunjukkan, adanya peningkatan permintaan dan kebutuhan yang signifikan terhadap pusat kebugaran sejak kasus Covid-19 terus melandai selama pandemi.
Jadi, bisa dikatakan Covid-19 menjadi momentum besar bagi bangkitnya tren bisnis kebugaran. Ini pula yang menjadi alasan ReFIT Indonesia berencana menambah jumlah klub dalam portofolionya, dengan target lebih dari 50 klub pada 2030.
Target tersebut akan direalisasi secara bertahap dimana tahun 2022 ini, pusat kebugaran yang saat ini memiliki 12 klub tersebut memasang target untuk membuka 10 cabang baru di beberapa kota seperti Padang, Bengkulu, Kupang, Bandung, Bali serta kota-kota lapis kedua dan ketiga lainnya.
“Di ReFIT kami didorong oleh visi dan misi yang kuat untuk menginspirasi masyarakat agar bisa hidup lebih sehat, terus bertumbuh besar dengan mempercepat pertumbuhan melalui kemitraan di Indonesia, serta berinvestasi di area digital dan teknologi untuk membuka peluang baru dan keterlibatan yang lebih baik dengan mitra yang sudah ada," ujar founder dan Chief Executive Officer ReFIT Indonesia, Irawan Amanko dalam keterangan pers tertulis yang diterima Suara.com, belum lama ini.
Lebih lanjut ia menuturkan bahwa permintaan akan akses gym yang lebih terjangkau dari sisi biaya keanggotaan di kota-kota lain di luar pulau Jawa mengalami peningkatan saat kasus Covid-19 semakin melandai.
Hal tersebut, kata Irawan, bisa dilihat dari antusias dari ratusan orang yang telah mendaftarkan diri di ReFIT cabang Padang. "Ini menjadi bukti konkrit maraknya permintaan dan kebutuhan masyarakat di luar pulau Jawa terhadap pusat kebugaran yang memiliki fasilitas berkualitas dengan harga yang terjangkau," imbuhnya.
Itulah yang menjadi alasan mengapa perusahaan kebugaran tersebut berekspansi di kota Padang, Sumatera Barat baru-baru ini.
Potensi bisnis kebugaran yang masih terbuka lebar inilah yang membuat Irawan memiliki rencana ambisius untuk mengembangkan lebih banyak cabang pusat kebugarannya di seluruh Indonesia.
Untuk menopang keuangan dan mempercepat rencana pertumbuhannya, baru-baru ini ReFIT Indonesia mendapatkan dana investasi dari beberapa investor.
Baca Juga: Jaga Kesehatan dan Kebugaran Tubuh selama Bekerja dari Rumah, Terapkan 5 Hal Ini!
"Dana tersebut akan digunakan untuk mendorong pertumbuhan melalui pembukaan klub di seluruh Indonesia serta mendorong kesuksesan lebih lanjut di bisnis ini," tutup Irawan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Profil Jonathan Bailey, Aktor Bridgerton yang Dinobatkan sebagai Pria Terseksi 2025
-
Tren Kuliner 2025: UMKM Lokal Jadi Bintang di Panggung Makanan Dunia
-
Chemical, Physical, atau Hybrid Sunscreen? Begini Cara Pilih Tabir Surya untuk Usia 40-an
-
5 Sepatu Jalan Kaki Paling Nyaman Dipakai Seharian, Mulai Rp300 Ribuan
-
Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
-
Mengapa Pertanian Berkelanjutan Menjadi Kunci Masa Depan Indonesia
-
5 Fakta Menarik Tas Kulit yang Dipakai PM Jepang Sanae Takaichi, Pesanan Langsung Melonjak
-
5 Rekomendasi Sunscreen Gel SPF 50 Terbaik, Cocok untuk Tipe Kulit Berminyak
-
5 Rekomendasi Energy Gel Terbaik di Indomaret untuk Lari, Murah Meriah!
-
Satu dari Tiga Pemimpin Bisnis Global Adalah Perempuan, Tapi Modal Masih Jadi Kendala