Suara.com - Polisi baru-baru ini menangkap musisi AB karena kasus dugaan penyalahgunaan narkoba. Musisi inisial AB ini polisi mengamankan barang bukti yakni obat penenang.
"Psikotropika golongan 4, obat penenang Diazepam," kata Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKPB Akmal kepada wartawan, Jumat (3/6/2022).
AB ditangkap Satres Narkoba Polres Metro Jakarta Barat pada Kamis (2/6/2022) siang. Lokasi penangkapannya di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan.
Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce mengatakanAB adalah personel salah satu band terkenal.
Diazepam digunakan untuk meredakan gejala kecemasan dan penarikan alkohol. Obat ini juga dapat digunakan untuk mengobati gangguan kejang tertentu dan membantu mengendurkan otot atau meredakan kejang otot. Diazepam adalah benzodiazepin.
Benzodiazepin termasuk dalam kelompok obat yang disebut depresan sistem saraf pusat (SSP), yaitu obat yang memperlambat sistem saraf.
Mengonsumsi benzodiazepin meningkatkan risiko seseorang untuk kecanduan, jadi obat ini biasanya terbatas pada penggunaan jangka pendek untuk menghilangkan gejala sementara.
Menurut rekomendasi 2019 tertentu, orang dengan kecemasan parah atau gangguan serangan panik harus diberi resep benzodiazepin dengan dosis efektif terendah tidak lebih dari 2 hingga 4 minggu. Orang dengan insomnia harus diberi resep benzodiazepin dosis rendah hingga 1 minggu.
Istilah slang untuk benzodiazepin termasuk benzos, downer, dan Xannies.
Baca Juga: Tangkap Personel Band Inisial AB, Polisi Sita Barang Bukti Psikotropika Jenis Diazepam
Benzodiazepin telah menjadi lebih populer dari waktu ke waktu.
Menurut Food and Drug Administration (FDA), apotek rawat jalan AS mengeluarkan sekitar 92 juta resep benzodiazepine pada tahun 2019.
Menurut sebuah studi tahun 2016 di American Journal of Public Health, jumlah orang dewasa AS yang mengisi resep untuk benzodiazepin meningkat sebesar 67 persen dari tahun 1996 hingga 2013.
Sebuah studi tahun 2018 di Psychiatric Services, sebuah jurnal oleh American Psychiatric Association, menemukan bukti peningkatan penggunaan - dan penyalahgunaan - benzodiazepin di Amerika Serikat.
Selama tahun sebelumnya, 12,6 persen orang berusia 18 tahun ke atas, atau lebih dari 1 dari 8 orang, menggunakan benzodiazepin. Lebih dari 17 persen dari mereka menyalahgunakan obat-obatan, yang berarti mereka menggunakan obat-obatan tanpa resep, lebih lama dari yang ditentukan, dengan opioid, atau dengan cara lain yang tidak disetujui oleh dokter.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar