Suara.com - Adanya interaksi antara manusia dan hewan menimbulkan risiko tinggi menyebarnya beberapa patogen dari hewan ke populasi manusia. Sehingga diperlukan pemantauan terhadap keduanya.
Hal itu diungkapkan oleh Team Leader, Australia Indonesia Health Security Partnership John Leigh dalam keterangannya, seperti dikutip dari situs Kementerian Kesehatan, Rabu, (8/6/2022).
Ia mengatakan dari penyakit baru yang beredar di dunia dan telah berlangsung selama 20 sampai 30 tahun terakhir adalah penyakit yang berasal dari hewan. Menurutnya sangat penting bagi semua negara untuk melakukan pendekatan terpadu yakni pemantauan kesehatan manusia, kesehatan hewan, dan kesehatan lingkungan.
“Kita berharap dapat mencegah lebih banyak lagi kejadian penyakit jika kita dapat memantau kondisi hewan di sekitar kita. Bukan berarti kita memantau semua hewan di seluruh dunia tetapi di mana manusia berinteraksi dengan hewan,” katanya.
Namun Leigh menilai masih sangat sedikit sumber daya dan faktor penunjang lainnya yang bisa melakukan pemantauan tersebut.
“Sayangnya sangat sedikit sumber daya yang diberikan untuk kegiatan tersebut. Sama halnya di dalam hewan peliharaan ada sangat sedikit SDM dan faktor penunjang lainnya yang bertugas memantau kesehatan Hewan dibandingkan dengan kesehatan manusia,” ucap Leigh.
Dikatakan Leigh, butuh lebih banyak pendanaan untuk memantau kesehatan hewan, sehingga sistem pemantauan menjadi terpadu. Ada SDM yang memantau penyakit pada hewan, dan ada SDM yang memantau penyakit pada manusia.
One Health tidak hanya penting untuk mencegah pandemi, tetapi juga penting untuk mengatasi masalah keamanan pangan. Seperti resistansi antimikroba di mana antibiotik digunakan secara luas di bidang pertanian dan kemudian patogen menjadi kebal serta bahaya bagi kesehatan manusia.
“Kita memerlukan pendekatan gabungan yang melibatkan sektor pertanian dan sektor kesehatan manusia untuk mencegah hal ini. Begitupun dengan berbagai masalah lingkungan untuk menangani efek polusi, mencegah polusi, dan menghindari efek perubahan iklim,” ucap Leigh.
Baca Juga: Kucing Jadi Gemuk Usai Dikebiri, Dokter Hewan Ungkap Penyebabnya
One Health, lanjut Leigh, menjadi salah satu cara untuk mengatasi beberapa masalah mendesak yang mempengaruhi dunia saat ini, mencegah pandemi berikutnya, mencegah resistensi antimikroba, dan memastikan bahwa setiap negara memiliki keamanan dan ketahanan pangan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja