Suara.com - PMK atau Penyakit Mulut dan Kuku sedang menjadi perbincangan lantaran telah merebak di beberapa daerah di Indonesia. Penyakit ini menyerang hewan ternak. Bahkan banyak hewan ternak yang telah terdeteksi positif terserang Penyakit Mulut dan Kuku. Apa pula penyebab PMK pada ternak?
Penyakit Mulut dan Kuku ini tidak membuat hewan ternak langsung mati seketika saat terserang. Namun tidak dipungkiri pula dalam beberapa kasus, PMK yang sudah terbilang parah dapat menyebabkan perlahan mati.
PMK menggerogoti kuku dan mulut ternak yang kemudian membuat ternak kesakitan. Mulut dan kuku ternak yang kesakitan menyebabkan ternak tidak bisa makan dan juga berjalan. Oleh karena itulah perlahan PMK bisa menyebabkan kematian ternak.
Berkembangnya PMK membuat Kementerian Pertanian menerbitkan 2 Keputusan Menteri tentang pernyataan status PMK sebagai wabah di Provinsi Jawa Timur dan Aceh. Hingga Mei 2022, kasus Penyakit Mulut dan Kuku masih terus ditemukan dan semakin bertambah.
Penyebab PMK
Penyebab Penyakit Mulut dan Kuku adalah virus RNA yang termasuk dalam genus virus Apthovirus, dari keluarga Picornaviridae. Virus Penyakit Mulut dan Kuku stereotipe adalah O, A, C, Souther African Territorie dan Asia-1. Masa inkubasi virus ini adalah 2 hingga 14 hari sejak hewan tertular penyakit sampai timbul gejala penyakit.
Obat-obatan yang dapat membantu hewan ternak sembuh dari PMK bisa berupa vitamin, antibiotik, antipiretik, disinfektan, alat pelindung diri bagi petugas yang akan memeriksa ternak yang terindikasi virus. Tindakan ini juga bertujuan menekan laju jumlah pertumbuhan penderita Penyakit Mulut dan Kuku.
Penyakit Mulut dan Kuku ini termasuk penyakit yang sangat menular. PMK mudah menular dan menyerang hewan yang berkuku belah atau genap. Penyakit Mulut dan Kuku kerap menyerang hewan seperti kambing, sapi, babi, kerbau, domba, gajah, rusa, dan lain sebagainya.
PMK pertama kali di Indonesia adalah pada tahun 1887 karena sapi impor Belanda. Setelah itu wabah PMK kerap terjadi di Indonesia selama beberapa kali.
Baca Juga: Cegah Wabah PMK, Pemkab Trenggalek Perketat Lalu Lintas Perdagangan Ternak Jelang Idul Adha
Menyutip dari Jabarprov.go.id, virus ini ditularkan ke hewan melalui beberapa cara diantaranya :
- Kontak langsung(antara hewan yang tertular dengan hewan rentan melalui droplet, leleran hidung, serpihan kulit.
- Sisa makanan/sampah yang terkontaminasi produk hewan seperti daging dan tulang dari hewan tertular.
- Kontak tidak langsung melalui vektor hidup yakni terbawa oleh manusia. Manusia bisa membawa virus ini melalui sepatu, tangan, tenggorokan, atau pakaian yang terkontaminasi.
- Kontak tidak langsung melalui bukan vektor hidup (terbawa mobil angkutan, peralatan, alas kandang dll.)
- Tersebar melalui udara, angin, daerah beriklim khusus (mencapai 60 km di darat dan 300 km di laut)
Indonesia sempat dinyatakan bebas dari PMK pada 1990. Wabah Penyakit Mulut dan Kuku terjadi terakhir di Pulau Jawa pada 1983.
Demikian penjelasan terkait penyebab PMK terhadap hewan ternak.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma
Tag
Berita Terkait
-
Cegah Wabah PMK, Pemkab Trenggalek Perketat Lalu Lintas Perdagangan Ternak Jelang Idul Adha
-
Cegah PMK, Pemkot Larang Hewan Kurban Luar Daerah Masuk Kota Tangerang 14 Hari Sebelum Idul Adha 2022
-
Ratusan Sapi di Agam Terserang PMK, Tiga Dilaporkan Mati
-
Adang Wabah PMK di Trenggalek, Lalu Lintas Ternak Diperketat Jelang Idul Adha Ini
-
Belasan Sapi di Siak Suspek dan Terserang PMK, Jumlah Kurban Terancam Turun
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tragedi Prada Lucky: Sidang 22 Seniornya Digelar, Sang Ibu Tuntut Keterbukaan
-
Terbang ke Kualalumpur, Selain Gaza, Isu 'Nuklir' Jadi Bahasan Panas Prabowo di KTT ASEAN
-
'Cuma Omon-omon?' Refly Harun Skeptis Prabowo Bisa Lepas dari Pengaruh Jokowi
-
Siap-siap, Sidang Dimulai: KPK Limpahkan Berkas Eks Kadis PUPR Sumut ke Jaksa
-
PDIP Gagas Sumpah Pemuda Baru, Ini Kata Hasto Kristiyanto
-
Airbus A400M Milik TNI AU Akan Bermarkas di Halim
-
BNI Lepas 27.300 Pelari di Wondr JRF 2025 untuk Dorong Ekonomi Hijau dan Gaya Hidup Sehat
-
Hasto Kristiyanto: Dorong Kebangkitan Ekonomi Maritim dan Desa Wisata Indonesia
-
Indonesia Sambut Timor Leste, Anggota Paling Bungsu ASEAN
-
Warga Susah Tidur Gegara Suara Musik, Satpol PP Angkut Belasan Speaker Milik PKL di Danau Sunter